Sentimen
Negatif (100%)
1 Jul 2024 : 20.21
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19

8 Dampak Bakteri Pemakan Daging yang Heboh di Jepang

2 Jul 2024 : 03.21 Views 3

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Hiburan

Jakarta, Beritasatu.com - Baru-baru ini sebuah jenis bakteri pemakan daging menghebohkan Jepang, yang dikenal sebagai streptococcus grup A. Bakteri ini dapat menyebabkan dua jenis infeksi serius, yaitu necrotizing fasciitis dan streptococcal toxic shock syndrome (STSS).

Necrotizing fasciitis adalah infeksi yang melibatkan penghancuran jaringan tubuh, sementara STSS adalah sindrom yang dapat menyebabkan kegagalan organ dan tekanan darah rendah yang berpotensi fatal. Kedua kondisi ini dapat berkembang dengan cepat dan membutuhkan penanganan medis segera.

Infeksi ini bisa sangat berbahaya bagi orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah, seperti lansia atau mereka dengan kondisi kesehatan yang sudah ada. Orang dewasa di atas usia 30 tahun lebih rentan terhadap komplikasi serius dari infeksi tersebut.

Oleh karena itu, mengenali gejala infeksi streptococcus grup A sangat penting, seperti nyeri yang tidak wajar, pembengkakan, atau kulit yang merah dan panas. Penanganan dini dan perawatan medis yang tepat juga diperlukan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Berikut ini delapan dampak bakteri pemakan daging, disitat dari berbagai sumber, Senin (1/7/2024).

1. Krisis kesehatan publik
Penemuan bakteri ini meningkatkan beban pada sistem kesehatan. Rumah sakit dan klinik harus menangani peningkatan jumlah pasien dengan infeksi serius, memerlukan perawatan intensif dan operasi darurat.

2. Ketakutan dan kepanikan
Wabah ini menyebabkan kepanikan di masyarakat karena kekhawatiran akan risiko infeksi. Tidak sedikit masyarakat mencari informasi dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.

3. Dampak psikologis
Perbincangan intensif tentang bakteri ini meningkatkan stres dan kecemasan di masyarakat terkait potensi risiko infeksi. Dampak tersebut dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan mental secara keseluruhan.

4. Kematian cepat
Di Jepang, beberapa kasus telah menunjukkan bakteri ini menyebabkan kematian dalam waktu dua hari. Bakteri yang menyebabkan STSS dapat berakibat fatal dengan cepat setelah gejala muncul.

5. Risiko pada kelompok rentan
Orang dengan luka terbuka, pasien pascaoperasi, penderita diabetes, dan mereka dengan gangguan kekebalan tubuh lebih rentan terhadap STSS. Anak-anak dan orang tua juga berisiko lebih tinggi.

6. Imunitas menurun
Ada dugaan bahwa imunitas masyarakat menurun selama pandemi Covid-19, yang meningkatkan kerentanan terhadap infeksi bakteri pemakan daging.

7. Perubahan kebijakan kesehatan
Pemerintah dan otoritas kesehatan mungkin mengeluarkan atau memperketat kebijakan untuk mengendalikan penyebaran infeksi, termasuk meningkatkan langkah-langkah pencegahan di fasilitas umum.

8. Penurunan aktivitas ekonomi
Beberapa industri seperti pariwisata dan restoran mungkin mengalami penurunan pengunjung dan pendapatan karena kekhawatiran masyarakat terhadap risiko infeksi bakteri pemakan daging.

Sentimen: negatif (100%)