Jakarta (beritajatim.com) –  Kementerian Sosial (Kemensos) melalui program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) telah berhasil mengangkat 28.775 keluarga pra-sejahtera keluar dari jeratan kemiskinan dan menjadi mandiri.

“Program PENA telah membekali mereka dengan modal, pelatihan usaha, pengemasan, pemasaran, literasi keuangan, dan pendampingan hingga usaha mereka berjalan lancar dan berhasil,” ujar Mensos Tri Rismaharini dalam acara Graduasi PENA Periode Juni 2024 di Jakarta Selatan.

Jumlah ini jauh melampaui target 16.000 KPM yang ditetapkan untuk tahun 2023-2024.

“Mereka tidak lagi menerima bantuan sosial karena usahanya sudah berhasil dan secara ekonomi bisa mandiri,” kata Mensos Risma.

Lebih lanjut Mensos Risma menjelaskan, pada Mei 2024 Kemensos telah menggraduasi 3.415 KPM, 10.073 KPM di tahun 2023, dan 18.702 KPM di tahun 2024.

Program PENA menjadi prioritas Mensos Risma karena terbukti efektif dalam meningkatkan pendapatan KPM. Dari 28.775 KPM yang digraduasi, hanya 37 orang yang belum berhasil meningkatkan pendapatannya.

“Namun dengan penanganan berkesinambungan, saya optimis semua KPM akan berhasil meningkatkan pendapatannya,” kata Mensos Risma.

Penerima PENA terbagi menjadi beberapa kelompok, antara lain PENA Reguler (5.713 KPM), PENA Berdikari (13.732 KPM), PENA Atensi (lansia, penyandang disabilitas, korban TPPO, dan kelompok rentan) (6.878 KPM), PENA Komunitas (1.822 KPM), PENA Bencana (52 KPM), dan PENA Vokasi (578 KPM).

Melihat kesuksesan PENA, Mensos Risma akan terus memperluas program ini, khususnya di daerah kepulauan yang sulit dijangkau. Pendekatan komunitas akan diterapkan untuk memudahkan proses pembinaan.

“Kedepannya Kemensos akan lakukan (terapkan program PENA) di komunitas terutama yang bermukim di daerah kepulauan,” ujar Mensos Risma.

Salah satu contoh program PENA Komunitas adalah memberdayakan istri-istri nelayan agar terampil mengolah ikan menjadi produk baru seperti ikan kering dan abon ikan.

“PENA Komunitas ini diyakini bisa melepaskan masyarakat dari kemiskinan dan mereka bisa hidup mandiri secara ekonomi,” kata Mensos Risma. (ted)