Jakarta, Beritasatu.com - Terminal LPG Tanjung Sekong di Cilegon, Banten yang dimiliki PT Pertamina International Shipping (PIS) melalui PT Pertamina Energy Terminal (PET), kini memasok sekitar 40% kebutuhan LPG nasional. Terminal ini telah dilengkapi teknologi canggih yang membantu mempercepat waktu sandar kapal.

"Terminal LPG Tanjung Sekong kini mengintegrasikan berbagai sistem teknologi modern, seperti sistem automasi terminal, penggunaan listrik tenaga surya, dan sistem operasi terintegrasi digital (DIOS). Teknologi ini memungkinkan layanan lebih menyeluruh, dari maritim hingga logistik," kata Direktur Perencanaan Bisnis PT Pertamina International Shipping, Eka Suhendra, dalam kunjungan manajemen ke Cilegon, dikutip Antara pada Minggu (30/6/2024).

Ia menyatakan implementasi teknologi baru ini meningkatkan kinerja Terminal Tanjung Sekong yang berhasil mempertahankan rasio penggunaan dermaga atau berth occupancy ratio (BOR) hingga 57%. Selain itu, meningkatkan efisiensi waktu sandar kapal (integrated port time/IPT) di pelabuhan sebesar 42,5 jam, dengan 284 kapal yang berlabuh. "Hal ini memungkinkan tingkat throughput mencapai 1,28 juta metrik ton atau 11% lebih tinggi dari target perusahaan," jelasnya.

Eka menambahkan PIS sebagai pemimpin sektor logistik energi di Asia Tenggara turut mendukung ketahanan energi nasional. “Penggunaan teknologi baru ini mendorong Terminal LPG Tanjung Sekong menjadi terminal LPG paling canggih di Indonesia dalam hal manajemen dan distribusi LPG,” lanjutnya.

Direktur Utama PT Pertamina Energy Terminal, Bayu Prostiyono, yang juga hadir, menjelaskan kunjungan ini menegaskan peran penting PET dalam mendukung pertumbuhan bisnis ramah lingkungan secara berkelanjutan. “Sebagai pionir terminal ramah lingkungan kelas dunia, Terminal LPG Tanjung Sekong menerapkan teknologi terbaru dan protokol keselamatan ketat,” ungkapnya.

Terminal LPG Tanjung Sekong adalah salah satu dari enam terminal yang dikelola oleh PIS, yaitu Terminal Bahan Bakar Pulau Sambu (Kepulauan Riau), Terminal Terintegrasi Tanjung Uban (Kepulauan Riau), Terminal Bahan Bakar Baubau (Sulawesi Tenggara), Terminal Bahan Bakar Kotabaru (Kalimantan Selatan), dan Terminal LPG Refrigerated Tuban (Jawa Timur).