Tuban (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban menggelar rembuk stunting. Hal itu dalam rangka mendukung percepatan penurunan stunting serta membahas perencanaan percepatan pencegahan.

Rembuk stunting ini digelar oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban dengan diikuti 213 peserta.

Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Tuban Budi Wiyana mengatakan bahwa upaya perencanaan, percepatan, pencegahan dan penurunan stunting ini melalui peningkatan kualitas delapan aksi konvergensi. Yaitu sebagai instrumen untuk memastikan efektivitas intervensi layanan terhadap sasaran prioritas stunting.

“Kami juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh unsur yang terlibat dalam pelaksanaan rembuk stunting yang digelar oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana,” ucap Sekdakab Tuban, Kamis (27/6/2024).

Rembuk stunting ini merupakan aksi ketiga dari 8 aksi konvergensi stunting. Adapun substansi dari 8 aksi konvergensi stunting. Meliputi, aksi 1 analisa situasi stunting, aksi 2 rencana Kegiatan, serta aksi 3 rembuk stunting.

Kemudian aksi 4 regulasi tentang stunting, aksi 5 pembinaan unsur pelaku, aksi 6 istem manajemen data, aksi 7 data cakupan sasaran dan publikasi data. “Dan yang terakhir aksi 8 review kerja,” katanya.

“Kami berharap seluruh pihak yang terlibat dapat bekerja dengan optimal dan konsisten dalam setiap tahapan, serta melibatkan seluruh stakeholder,” lanjutnya.

Ia juga menyatakan bahwa upaya ini tidak akan berhasil jika hanya pemerintah, khususnya Dinkes P2KB Tuban. Sehingga perlu kolaborasi dan inovasi bersama untuk menangani permasalahan stunting di wilayah Kabupaten Tuban.

“Saya di sini juga menyampaikan pesan Mas Bupati Aditya Halindra Faridzky, kita harus memastikan kekompakan, kebersamaan bersama seluruh stakeholder,” kata dia.

Sehingga, tidak hanya pemerintah, tetapi non-pemerintah harus bekerja sama dalam percepatan penurunan stunting. [ayu/suf]