Surabaya (beritajatim.com) Kecelakaan Lansia Surabaya di Embong Malang, Minggu (23/06/2024) mengungkap bahwa sejumlah kamera Closed Circuit Television (CCTV) milik Pemkot Surabaya di ruas jalan raya tidak berfungsi.

Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Arif Fazlurrahman mengatakan pihaknya menyayangkan matinya sejumlah CCTV di ruas jalan kota Surabaya. Selain Jalan Embong Malang, Arif mengungkap bahwa sejumlah CCTV di ruas jalan pusat Kota Surabaya juga mati.

“Dari yang kita data sejumlah CCTV di ruas jalan Tunjungan, Basra, Darmo, dan Jalan Ahmad Yani masih dalam masa perawatan atau tidak berfungsi dengan baik,” kata Arif, Jumat (28/06/2024).

Di Jalan Embong Malang, tempat Logianto menjadi korban tabrak lari, polisi hanya mengamankan 2 rekaman CCTV dari depan TP Pakuwon Tower dan di depan Hotel Four Point. Rekaman CCTV itupun tidak merekam peristiwa laka lantas yang menimpa Logianto dengan jelas. Arif menjelaskan bahwa sejumlah CCTV di ruas Jalan Embong Malang juga dalam keadaan tidak berfungsi dengan baik.

Satlantas Polrestabes Surabaya pun menyayangkan tidak berfungsinya sejumlah CCTV di beberapa ruas titik kota Surabaya. Hal itu tidak sesuai dengan julukan Surabaya Smart City. Padahal, Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia.

“Kita tahu Surabaya merupakan kota besar yang dijuluki smart city cukup disayangkan kondisinya kurang baik. Butuh perawatan sehingga dalam kasus ini kita sangat terbantu dengan 2 rekaman CCTV dari TP Pakuwon Tower dan depan Hotel Four Point,” tegas Arif.

Terkait peristiwa yang dialami oleh Logianto, Arif mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan berbekal alat bukti yang masih ada. Polisi juga sudah mendatangi Logianto yang dirawat di RS Adi Husada. Namun Arif menjelaskan bahwa kondisi Logianto belum bisa dimintai keterangan.

“Kondisinya belum bisa menyampaikan kronologis secara pasti. Untuk mobil putih yang disebut menjadi penabrak faktanya setelah diselidiki adalah tidak benar. Mobil putih itu justru membantu korban,” pungkas Arif. (ang)