Sentimen
Negatif (100%)
25 Feb 2024 : 16.06
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Malang

Minyak Hitam Menggumpal Masih Cemari Laut Bintan

25 Feb 2024 : 23.06 Views 3

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional

Tanjungpinang, CNN Indonesia --

Nelayan Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan mengeluhkan pencemaran minyak hitam yang terjadi sepanjang pantai.

Minyak hitam itu selain mencemari pantai juga mengenai alat tangkap nelayan setempat, seperti kelong, jaring ikan dan perahu mereka yang berlabuh di pesisir pantai. Akibat pencemaran minyak hitam ini, sudah seminggu nelayan tidak bisa melaut.

"Sangat mengganggu sekali, lah, bang, jaring ikan tidak bisa dibentang, tali, drum, kelong kena, boat hitam sudah badannya hitam kena minyak hitam juga," kata Muswanto, salah seorang nelayan saat di wawancara Minggu (25/2).

Dia mengatakan apabila dipaksakan melaut, kondisi di pesisir pantai juga tidak ada ikan karena kondisi laut tercemar.

"Saat ini mau turun ke laut, kasihan alatnya, jaringnya hitam, ikan tak dapat. Sementara istirahat dulu lah," kata dia.

Muswanto bersama nelayan lain berharap dampak minyak hitam bagi pesisir bisa ditanggulangi pemerintah. Menurutnya, ini fenomena musiman, setiap tahun terjadi di musim angin utara.

Muswanto mengaku tidak tahu asal minyak hitam ini karena laut Bintan berada di perbatasan RI dengan Malaysia dan Singapura.

"Kalau bisa ditanggulangi, musiman setiap tahun terjadi mengalami seperti ini, kita tidak bisa melihat langsung kapal yang membuang di laut bang, tapi pas musim angin utara gumpalan minyak hitam itu hanyut ke pantai kita", Jelasnya.

Sementara itu, Ketua Nelayan Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan, Khairudin, mengatakan sudah satu minggu kondisi minyak hitam mencemari pesisir pantai.

Menurutnya pencemaran minyak hitam kali ini lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya karena minyak hitam yang datang saat ini sangat tebal mencapai 6 inci, mencemari sepanjang 1 kilometer di pesisir pantai Desa Malang Rapat.

Nelayan Muswanto memegang minyak hitam di pesisir pantai Desa Malang Rapat Kec. Gunung Kijang Kab. Bintan. (Foto: CNN Indonesia/ Ar Pandi)

"Ini sudah banyak sudah tertimbun pasir ini, kalau kemarin baru datang tebal betul bang. Bisa mungkin 5-6 inci tebal minyak hitamnya bang", Kata Khairudin Ketua Kelompok Nelayan Desa Malang Rapat.

Lebih lanjut, dia mengatakan sudah banyak nelayan mengadu kepadanya terkait pencemaran minyak hitam yang mencemari panta.

Khairuddin bahkan menyebut pencemaran minyak hitam sudah puluhan tahun terjadi di pesisir pantai. Pencemaran sudah terjadi sejak dia masih kecil.

"Kalau nelayan mengeluh minta diatasi pasti sudah ada bang. Kita sudah laporkan juga ke pihak Desa tapi masih kayak gini lah bang. Belum ada di bersihkan," ujarnya.

Pantauan di lapangan, minyak hitam yang tebal mencemari pesisir pantai dan meleleh saat kondisi cuaca panas. Minyak hitam itu, belum tampak serius ditangani pihak yang berwenang dan masih mencemari pesisir pantai.

Sebelumnya, pencemaran serupa juga terjadi di pesisir pantai kawasan wisata lagoi di hotel Club Med, Bintan, Kepulauan Riau.

Sepanjang pantai putih tempat wisatawan asing (Wisman) mandi air laut dan berjemur di hotel itu tidak bisa lagi dijadikan sebagai tempat beraktivitas karena kondisi pantai kotor berlumur minyak hitam

"Memang benar ada pencemaran limbah minyak hitam sepanjang pantai wisata lagoi di hotel Club Med pada Senin 29 Januari kemarin," kata Kepala Pangkalan Penjaga Laut dan Pantai ( PLP) Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Sugeng Riyono, dihubungi Selasa (30/1).

(arp/wis)

[Gambas:Video CNN]

Sentimen: negatif (100%)