Sentimen
Netral (76%)
29 Jun 2024 : 09.04
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Magetan, Tangki

Kasus: kebakaran

BPBD Magetan: Potensi Kebakaran Hutan Masih Ada di Gunung Lawu dan Sekitarnya

29 Jun 2024 : 16.04 Views 3

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Regional

Magetan (beritajatim.com) –  BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Magetan masih mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya, meskipun tahun ini diprediksi tidak separah tahun lalu.

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Magetan, Yok Sujarwadi, mengatakan bahwa potensi karhutla masih ada di beberapa wilayah, terutama di kawasan Gunung Lawu, Gunung Bungkuk, Gunung Blego, dan Gunung Bancak. Selain di kawasan hutan, potensi karhutla juga bisa terjadi di pemukiman masyarakat.

“Potensi Karhutla di Magetan masih tetap ada ancamannya, jadi seperti di Gunung Lawu sama Gunung Bungkuk, mm Gunung Blego, Gunung Bancak, rata-rata di Gunung lah. Walaupun di pemukiman masyarakat juga ada, kemarin pada beberapa kejadian ada rumah kebakaran sama rumpun bambu,” ujar Sujarwadi, Sabtu (29/6/2024).

Untuk mengantisipasi karhutla, BPBD Magetan akan terus menggerakkan dan mempersolid potensi relawan yang ada, baik di sekitar Gunung Lawu maupun di daerah Parang. BPBD Magetan juga akan mengadakan pelatihan-pelatihan dan uji kompetensi untuk meningkatkan kemampuan relawan.

“Kami juga cek dan Ricek peralatan sarana prasarana yang ada untuk mengantisipasi kalau nanti kemungkinan terjadinya kebakaran,” kata Sujarwadi.

Sujarwadi menjelaskan bahwa BPBD Magetan memiliki berbagai peralatan untuk memadamkan karhutla, seperti mesin pompa, diesel pompa, mobil tangki, dan genset kecil. BPBD Magetan juga akan membuat parit kecil untuk memisahkan area yang terbakar.

“Kami punya mesin pompa kecil itu buat nyedot air terus disemprotkan. Kemudian biasanya dengan memisah-misah apa lahan yang kebakar tuh kita buat ilaran,” jelas Sujarwadi.

Sujarwadi menghimbau masyarakat untuk tidak membakar sembarangan, terutama di musim kemarau. Masyarakat juga diimbau untuk menjaga alam dan tidak merusak lingkungan. Utamanya warga yang membuat arang di dekat kawasan hutan.

“Secara umum kami himbau masyarakat, apapun aktivitasnya baik itu pekerjaan maupun di sektor pertanian perkebunan, hendaknya harus mempunyai etika yang baik terhadap alam. Sehingga kita tetap bisa mendapatkan hasil dari alam tapi alam tidak rusak tidak kita tidak semena-mena pada alam itu intinya gitu saja,” pungkasnya. [fiq/suf]

Sentimen: netral (76.2%)