Jakarta, Beritasatu.com - Dalam hukum perkawinan pasti tidak luput dari bahasan poligami. Praktik ini erat kaitannya dengan Islam karena pada Al-Qur'an telah menyinggung hal itu dalam surah An-Nisa ayat 3, yang artinya:

“Dan jika kamu sekalian khawatir tidak bisa adil di dalam (hak-hak) anak-anak yatim maka nikahilah wanita yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya”.

Jika membahas konteks perkawinan ganda atau poligami, terdapat istilah poligini. Poligami dan poligini sering kali disalahartikan sebagai hal yang sama, kedua istilah ini merujuk pada konsep yang berbeda. Dilansir dari Ask Any Difference, Jumat (28/6/2024), berikut ini perbedaan poligami dan poligini.

Definisi Poligami dan Poligini
Poligami adalah istilah umum yang menggambarkan sistem perkawinan di mana satu orang menikahi lebih dari satu pasangan. Dalam poligami, terdapat dua bentuk utama, yaitu:

1. Poligini
Seorang pria menikahi lebih dari satu wanita.
2. Poliandri
Seorang wanita menikahi lebih dari satu pria. Singkatnya, poligini adalah salah satu jenis poligami.

Perbedaan Utama Poligami dan Poligini
Perbedaan utama antara poligami dan poligini terletak pada cakupan dan jenis perkawinan yang dimaksud.

- Poligami mencakup semua bentuk perkawinan ganda, baik poligini maupun poliandri. Poligami adalah istilah umum yang bisa merujuk pada seorang pria dengan banyak istri atau seorang wanita dengan banyak suami.

Sebagai contoh, jika seorang pria menikahi tiga wanita, hal ini disebut poligini. Namun, jika seseorang berkata, "Saya menjalani poligami" ini bisa berarti dia punya banyak istri (poligini) atau banyak suami (poliandri).