Sentimen
Negatif (87%)
28 Jun 2024 : 16.15
Tokoh Terkait

BASF dan Eramet Batal Investasi Smelter Nikel, Bahlil: Cuma Pending Kok - Page 3

28 Jun 2024 : 16.15 Views 2

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia merespons mundurnya 2 perusahaan raksasa Eropa dari proyek pemurnian nikel di Maluku Utara. Keduanya adalah BASF asal Jerman dan Eramet asal Prancis.

Bahlil menyebut, BASF dan Eramet bukan membatalkan investasinya. Melainkan, hanya menunda untuk sementara karena permintaan mobil listrik yang menurun di Eropa.

"Saya kemarin baru dapat kabar itu dan sampai sekarang kita lagi berdiskusi dengan mereka. Sementara bukan dicabut tapi dipending sementara kareana harga, daya beli masyarakat terhadap EV, mobil listrik di Eropa itu lagi turun," ujar Bahlil Lahadalia di Kantor BKPM, Jakarta, dikutip Jumat (28/6/2024).

Dia mengatakan, harga pasar dari mobil listrik di sana mengalami penurunan imbas persaingan dengan produsen lain. Alhasil, permintaan atas baterai kendaraan listrik pun ikut berkurang.

"Jadi harga pasarnya jadi turun karena kompetisi dengan mobil2 negara lain. Dan Amerika juga lagi lesu pasarnya, oleh karena lagi lesu maka permintaan terhadap baterai itu berkurang," katanya.

Soal kepastian investasi dua perusahaan kakap itu, Bahlil mengaku masih menjalin negosiasi. Sementara itu, mundurnya BASF dan Eramet dinilai tak akan mempengaruhi prospek dari negara lain.

"Kita masih negosiasi. Nggak, nggak, (mengganggu investasi) ini cuma persoalan komoditas ini mobil listriknya di Eropa sama di Amerika saja. Semuanya jalan kok, Korea, Jepang, China, gada masalah," tegas dia.

 

Sentimen: negatif (87.7%)