Sentimen
Negatif (66%)
28 Jun 2024 : 10.00
Informasi Tambahan

Institusi: ReForminer Institute

Tokoh Terkait

Rupiah Melemah, APBN Makin Berat Topang Harga Minyak - Page 3

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi

28 Jun 2024 : 10.00

Liputan6.com, Jakarta Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro mengungkap beban fiskal karena pelemahan nilai tukar rupiah. Termasuk dari sisi APBN dalam menopang harga minyak yang cukup tergantung pada impor.

"Pelemahan nilai tukar rupiah berdampak terhadap keseimbangan fiskal karena mempengaruhi pos pendapatan dan belanja di APBN. Pelemahan rupiah juga memberikan dampak secara langsung terhadap harga energi di Indonesia. Hal itu terkait dengan struktur perekonomian Indonesia yang cukup tergantung terhadap impor," ujar Komaidi dalam keterangannya, Jumat (28/6/2024).

Dia mencatat, pelemahan nilai tukar rupiah berpotensi memberikan dampak negatif terhadap kondisi fiskal Indonesia. Pada postur APBN 2024, sebenarnya setiap pelemahan rupiah sebesar Rp 100 per USD berpotensi meningkatkan pendapatan negara sekitar Rp 4 triliun.

"Akan tetapi, pelemahan tersebut memberikan konsekuensi terhadap meningkatnya belanja negara sekitar Rp 10,20 triliun. Artinya, setiap pelemahan rupiah sebesar Rp 100 per USD berpotensi meningkatkan defisit APBN sekitar Rp 6,20 triliun," ungkapnya.

Selain pelemahan rupiah, peningkatan harga minyak dalam Indonesia Crude Price (ICP) juga memberikan dampak negatif terhadap kondisi fiskal Indonesia. Meski diakuinya setiap peningkatan harga minyak sebesar 1 USD per barel berpotensi meningkatkan pendapatan negara sekitar Rp 3,6 triliun.

"Akan tetapi, peningkatan tersebut memberikan dampak terhadap meningkatnya belanja negara sekitar Rp 10,10 triliun. Artinya, setiap peningkatan harga minyak sebesar 1 USD per barel berpotensi meningkatkan defisit APBN 2024 sekitar Rp 6,50 triliun," tuturnya.

Dia bilang, kebijakan moneter ketat yang diimplementasikan oleh European Central Bank (ECB) dalam beberapa tahun terakhir dan Bank Sentral Amerika (The Fed) yang juga mulai menerapkan kebijakan serupa, menjadi salah satu faktor penyebab melemahnya nilai tukar rupiah.

"Data juga menunjukkan ketika harga minyak meningkat nilai tukar sebagian besar mata uang termasuk rupiah terhadap dollar cenderung melemah," tegasnya.

 

Sentimen: negatif (66.6%)