Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Moskow, Pyongyang, Washington, Beijing
Partai Terkait
Tokoh Terkait
China Khawatir Korut Jadi Makin Agresif Usai Dikunjungi Putin
Detik.com Jenis Media: Internasional
Pemerintah China disebut mengkhawatirkan Korea Utara (Korut) akan semakin berani untuk memulai krisis regional setelah kunjungan langka Presiden Rusia Vladimir Putin. Kekhawatiran itu tetap dirasakan Beijing meskipun negara itu merupakan sekutu Pyongyang dan menjalin aliansi publik dengan Moskow.
Seperti dilansir AFP, Selasa (25/6/2024), Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Amerika Serikat (AS) Kurt Campbell mengungkapkan bahwa China telah mengindikasikan dalam interaksinya dengan AS jika mereka "cemas" setelah Putin pekan lalu menandatangani pakta pertahanan dengan Pyongyang.
"Saya pikir adil untuk mengatakan bahwa China mungkin khawatir jika Korea Utara akan terdorong untuk mengambil langkah-langkah provokatif yang dapat menyebabkan krisis di Asia Timur Laut," ucap Campbell saat berbicara dalam forum Dewan Hubungan Luar Negeri.
Dia merujuk pada peningkatan insiden militer skala kecil yang dilakukan Korut di area perbatasan dengan Korea Selatan (Korsel), serta "bahasa yang sangat provokatif" dan "tekad yang sangat jelas" dari Pyongyang untuk menghindari diplomasi dengan AS.
Rusia, seperti diyakini oleh Washington, sedang mencari dukungan yang lebih besar untuk Korut, termasuk potensi dalam bidang nuklir.
"Ini adalah serangkaian perkembangan yang berbahaya dan sedang kami pantau," ujar Campbell dalam pernyataannya.
Korut berada di bawah rentetan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas program nuklir dan rudalnya. Namun negara itu menemukan mitra yang bersemangat, yaitu Rusia, yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan memiliki hak veto.
Pyongyang dilaporkan telah mengirimkan peluru-peluru artileri kepada Moskow untuk digunakan dalam perang di Ukraina.
Saksikan juga 'Korsel: Parasit Terdeteksi di Balon Sampah yang Dikirim Korut':
Sentimen: negatif (78%)