Sentimen
Negatif (100%)
25 Jun 2024 : 10.15
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Depok, Duren Sawit, Pondok Bambu

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait
Kombes Ade Ary Syam Indradi

Kombes Ade Ary Syam Indradi

Ade Ary Syam

Ade Ary Syam

Syafrin

Syafrin

7 Fakta Baru Kasus Anak Bunuh Ayah Kandung di Duren Sawit, Ucapan 'Anak Haram' Buat KS Gelap Mata

25 Jun 2024 : 17.15 Views 2

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

TRIBUNNEWS.COM - Warga Duren Sawit, Jakarta Timur, dihebohkan dengan kasus remaja perempuan berinisial KS (17) membunuh ayah kandungnya, Syafrin (55).

Pembunuhan berlangsung di toko perabot milik korban yang terletak di Jalan Masjid Baitul Latif, Duren Sawit, Jumat (21/6/2024) lalu.

Jasad korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dan tertutup selimut.

Korban meregang nyawa seusai ditusuk menggunakan pisau dapur oleh anak kandungnya.

Dirangkum Tribunnews, berikut sejumlah fakta baru terkait kasus anak bunuh ayah kandung di Duren Sawit:

Ucapan 'Anak Haram' Buat Tersangka Gelap Mata

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkap motif pembunuhan keji yang dilakukan KS.

Berdasarkan pengakuan KS, pembunuhan dipicu sakit hati.

Kepada polisi, KS mengaku kerap dimarahi dan dituduh mencuri barang milik korban.

Bahkan tak jarang KS dipukul dan disebut sebagai anak haram oleh ayah kandungnya.

"Karena sering dimarahi, kadang dipukul, dituduh mengambil barang milik korban, bahkan pernah dikatakan anak haram oleh korban. Ini berdasarkan keterangan tersangka," ungkap Ade Ary, dikutip dari Wartakotalive.com, Senin (24/6/2024).

Pura-pura saat Korban Tewas

Setelah menikam korban hingga tewas, tersangka sempat berpura-pura di hadapan warga lainnya.

Menurut Ade Ary, tersangka berpura-pura datang ke lokasi kejadian seusai mendapat kabar tewasnya korban.

"Berdasarkan informasi dari penyidik seperti itu, dia berpura -pura tidak tahu," ungkap Kombes Ade Ary.

"Alasannya mendapat informasi dari temannya bahwa bapaknya meninggal."

Bawa Kabur HP dan Sepeda Motor Korban

Selain membunuh, KS juga membawa kabur ponsel serta sepeda motor korban.

Di hadapan polisi, KS menyebut tak sengaja membawa kabur ponsel korban yang tersimpan di dalam jok motor.

"Belum diamankan. Alasannya KS HP korban ada di dalam motor, tapi pada faktanya disita dari dia."

"Berarti kan dia mengambil, pekerjaan anak ini ngamen, anak-anak punk," paparnya, Senin (24/6/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.

Jadi Pengamen Jalanan

Korban diketahui dua anak perempuan, yakni KS dan adiknya, P (16).

Tetangga korban, Roso (52) mengatakan, korban selama ini hanya tinggal dengan anak bungsunya.

Sementara KS sehari-hari hidup di jalanan dan berprofesi sebagai pengamen di wilayah Depok, Jawa Barat.

KS dan P juga disebut putus sekolah sejak bangku SMP.

Menurut Roso, KS sempat dituduh mencuri kartu ATM dan buku tabungan milik korban.

Hal itulah yang menjadi alasan KS menghabisi nyawa ayahnya.

Korban Dihabisi saat Tidur

Kombes Ade Ary mengatakan, pembunuhan itu dilakukan KS saat korban tidur.

KS langsung menikam tubuh korban menggunakan pisau dapur.

Ia menikam ayah kandungnya sebanyak dua kali pada bagian dada hingga akhirnya meregang nyawa.

“Pakai pisau dapur. Ambil pisau itu dari dapurnya,” tutur Ade Ary.

Sebelum melancarkan aksinya, KS terlebih dahulu memantau kondisi toko korban.

KS membunuh korban setelah pegawai toko berinisial I pamit pulang pada ini hari.

Saat kejadian, adik KS juga keluar meninggalkan toko.

Sehingga saat pembunuhan terjadi, korban tinggal seorang diri di toko perabotan miliknya.

Cuci Pisau Dapur

Untuk menghilangkan jejak, KS sempat mencuci pisau dapur yang digunakanya untuk membunuh korban.

Kendati demikian, polisi akhirnya menemukan pisau yang digunakan KS untuk melancarkan aksi kejinya.

Penyidik juga telah membawa barang bukti ke laboratorium forensik Mabes Polri untuk diperiksa lebih lanjut.

“Telah dilakukan pemeriksaan secara laboratoris terhadap barang bukti pisau. Hasilnya adalah benar pisau digunakan oleh pelaku,” tutup Ade Ary.

Gelagat Aneh KS Sebelum Pembunuhan

Ketua RW 03 Pondok Bambu, Komarudin mengungkap gelagat aneh KS sebelum pembunuhan terjadi.

Komarudin mengaku sempat melihat KS empat kali mondar-mandir di lokasi kejadian.

"Ada warga yang melihat sekitar empat kali keluar masuk kios terus pergi ke minimarket. Tapi enggak tahu untuk apa," kata Komarudin di Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (24/6/2024).

Warga kala itu tidak menaruh curiga kepada KS.

Terlebih saat kejadian tidak terdengar suara gaduh atau keributan dari dalam kios korban.

Kendati demikian, Komarudin menyebut karyawan toko kerap melihat percekcokan antara korban dengan KS.

Percekcokan itu dipicu lantaran KS diduga mengambil uang milik korban.

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Ini Kronologi Remaja Putri Bunuh Ayah Kandung di Duren Sawit, Sakit Hati Disebut Anak Haram, dan TribunJakarta.com dengan judul Gelagat Remaja Putri di Duren Sawit Setelah Bunuh Ayah Kandungnya, Mondar-mandir Tak Jelas

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami, Wartakotalive.com/Valentino Verry, TribunJakarta.com/Bima Putra)

Sentimen: negatif (100%)