Sentimen
Negatif (99%)
26 Jun 2024 : 19.09
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kediri, Nganjuk, Ngasem

Kasus: pembunuhan, penganiayaan

Sosok Pasutri di Kediri Pelaku Pembunuhan Balita, Menikah Januari 2024, Korban Disiksa hingga Tewas

27 Jun 2024 : 02.09 Views 3

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Luthfi Husnika

TRIBUNNEWS.COM - Kasus tewasnya belita di Kediri, Jawa Timur terungkap usai kuburan korban dibongkar.

Balita berinisial AF (3) dianiaya ibu dan ayah tirinya sendiri pada Sabtu (22/6/2024).

Kini, kedua pelaku yang bernama Taskin dan Novita telah ditangkap.

Jasad korban dikubur di samping rumah yang terletak di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata ayah sambung korban yang bernama Taskin bukan merupakan warga asli dusun tersebut.

Taskin datang dan tinggal di rumah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) berapa tahun belakangan, menempati rumah sang ibu.

"Sudah lama tinggal di sini. Tapi bukan asli sini," kata Kepala Dusun Babaan, Julianto, Rabu (26/6/2024).

Julianto mengatakan, Taskin baru menikah dengan Novita (ibu dari AF) beberapa bulan lalu. Tepatnya pada awal Januari 2024.

Pada Februari 2024, AF baru ikut tinggal di rumah tersebut menyusul ibunya. Sebelumnya, AF tinggal di Nganjuk bersama sang kakek.

"Kemarin kakeknya datang dan melaporkan kejadian seperti yang diceritakan oleh anak dan menantunya. Kemudian lapor ke pihak desa dan diteruskan ke kepolisian. Ternyata betul anaknya dimakamkan di samping rumah," papar Julianto.

Ditanyai soal pekerjaan orang tua korban, Julianto mengaku tak mengetahui secara detail. Ia hanya menyebut bahwa pekerjaan orang tua korban adalah serabutan.

"Kerjanya serabutan. Tapi kurang tahu pasti. Karena di sini hanya menempati rumah ibunya," terangnya.

Sementara itu, Suyono yang merupakan kakek korban mengungkapkan bahwa keduanya memang baru menikah dan putri serta cucunya ikut pindah tinggal di Kediri.

Menurut penuturan Suyono, Taskin memiliki darah keturunan Pakistan.

"Ceritanya ada keturunan Pakistan. Dulu ibunya bekerja di luar negeri dan dapat orang sana. Kemudian lahir Taskin ini. Dari fisik memang kelihatan berbeda karena posturnya tinggi dan wajahnya bukan seperti Jawa asli," ungkap Suyono.

Namun ia tak menyangka cucu kesayangannya menjadi korban penganiayaan. Padahal AF sejak lama ikut tinggal dengan dirinya, dan baru empat bulan berpisah.

"Saya sampai menangis tengah malam saat tau kabar (kematian) itu. Langsung datang ke sini (Kediri) dan lapor ke Pak Kamituwo. Yang penting nanti cucu saya bisa saya bawa pulang dan dimakamkan di Nganjuk," katanya.

Terkait kasus yang masih bergulir, Suyono mengaku pasrah dan menyerahkannya pada pihak berwajib.

Sentimen: negatif (99%)