Sentimen
Negatif (100%)
27 Jun 2024 : 15.16
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kediri, Nganjuk, Ngasem

Kasus: penganiayaan

Kecurigaan Kakek Jadi Awal Terbongkarnya Kasus Kematian Bocah 3 Tahun di Kediri

27 Jun 2024 : 22.16 Views 2

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

TRIBUNNEWS.COM - Jasad balita berinisal AF dan berusia tiga tahun ditemukan terkubur di samping rumahnya.

Korban ditemukan sudah dalam keadaan terkubur di samping rumahnya sendiri di Dusun Babaanm Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (25/6/2024).

Korban tewas dianiaya oleh orang tuanya sendiri, T dan N.

Terungkapnya kasus penemuan jasad AF ini diceritakan oleh Suyono, kakek korban.

Ini bermula dari T dan N yang mendatangi rumah Suyono di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Senin (24/6/2024) malam.

Namun, kedatangan keduanya tak membawa sang cucu.

"Tiba-tiba datang ke rumah hanya berdua. Anaknya tidak diajak."

"Saya tanya kemana cucu saya, mereka hanya diam. Saya tanyain terus, malah mereka bersimpuh ke saya," kata Suyono.

Mengutip TribunJatim.com, setelah bersimpuh tersebut, akhirnya pelaku mengaku bahwa korban telah meninggal dunia.

"Bilangnya cucu saya sudah meninggal. Saya tanya kenapa, katanya karena jatuh. Kemudian dimakamkan di sebelah rumah."

"Saya dari Nganjuk langsung datang ke sini tadi dan lapor kasun (kepala dusun)," kata Suyono.

Laporan tersebut pun langsung diterus ke kepolisian dan pihak berwajib melakukan pembongkaran makam.

Dan benar saja, AF ditemukan terkubur di samping rumah.

Menurut Suyono, T adalah ayah sambung korban.

Sang anak yakni N baru menikah dengan T pada awal Januari 2024.

Ada Tanda Kekerasan

Kasatreskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama, menuturkan setelah dilakukan visum, pihaknya menemukan ada tanda penganiayaan di tubuh korban.

"Dari hasil visum awal kami menemukan adanya tanda-tanda penganiayaan."

"Ada beberapa luka akibat benda tumpul di kepala dan badan korban," kata AKP Fauzy Pratama.

Diperkirakan korban tewas akibat pendarahan di kepala.

"Perkiraan kematian korban ini karena pendarahan di kepala. Diduga akibat penganiayaan yang dilakukan itu tadi. Saat ini jasad masih dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Kediri dan terduga pelaku diamankan untuk dimintai keterangan," ujarnya.

Motif Penganiayaan

Kepada TribunJatim.com, AKP Fauzy menyebut bahwa korban mengalami penganiayaan.

Bahkan, penganiayaan tersebut tak hanya dilakukan sekali saja.

Namun, yang terparah terjadi pada Sabtu (22/6/2024) malam hingga menyebabkan korban kehilangan nyawanya.

Ia menuturkan, sesaat sebelum meninggal, korban hilang kesadaran dan sempat ditoong oleh kedua orang tuanya.

Namun, setelah mengetahui korban meninggal, keduanya panik.

"Karena panik ini kemudian korban dimakamkan di samping rumahnya. Jadi motif kenapa dikubur di sana, karena panik," kata AKP Fauzy Pratama.

AKP Fauzy juga menuturkan motif penganiayaan terhadap korban karena pelaku kesal terhadap korban.

"Keduanya ikut andil dalam penganiayaan. Namun masih kami dalami lagi siapa yang lebih banyak menganiaya dan menyebabkan korban meninggal. Untuk motif mengakunya karena kesal pada korban yang disebut sering berbicara tidak sesuai fakta," ujarnya.

Saat ini kedua pelaku pun sudah diamankan pihak kepolisian.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Alasan Orang Tua di Kediri Aniaya Balita dan Kubur Jasad di Samping Rumah, Polisi Bongkar Fakta Baru

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Melia Luthfi Husnika)

Sentimen: negatif (100%)