Sentimen
Negatif (96%)
27 Jun 2024 : 13.18
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Ibadah Haji

Grup Musik: IZ*ONE

Kab/Kota: Madinah, Mekah, Riyadh

Kasus: kecelakaan

Tokoh Terkait
Ebrahim Raisi

Ebrahim Raisi

Arab Saudi Ogah Layani Permintaan Teheran, Jemaah Haji asal Iran Terpaksa Golput dari Pilpres

27 Jun 2024 : 20.18 Views 2

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

TRIBUNNEWS.COM - Sekitar 47 ribu warga Iran yang tengah berada di Arab Saudi untuk menjalankan ibadah haji sepertinya harus merelakan haknya untuk menyampaikan suara di pemilihan presiden kali ini.

Hal ini terjadi setelah pemerintah Arab Saudi resmi tak memberikan izin dan akomodasi untuk penyelenggaran pemilihan presiden Iran di tanah suci.

Kabar kurang mengenakkan tersebut disampaikan Menteri Dalam Negeri Iran, Ahmad Vahidi, saat berbicara di pinggir pertemuan kabinet pada hari Rabu (26/6/2024).

Dikutip dari kantor berita pusat Iran, IRNA, pemerintah Saudi dikabarkan telah menolak permintaan Tehran untuk menjalankan pemungutan suara jarak jauh untuk pemilu presiden yang digelar pada hari Jumat (28/6/2024).

Dalam permintaannya kepada Arab Saudi, Iran mengajukan izin dan akomodasi bagi sekitar 47.000 jamaah Iran yang berada di tanah suci untuk menyalurkan suaranya di TPS yang rencananya akan didirakan di Mekah dan Madinah.

Ahmad mengakui bahwa penolakan yang disampaikan Arab Saudi ini bisa dimaklumi mengingat tensi tinggi di antara kedua negara.

"Kami memiliki masalah di Arab Saudi. Sejumlah besar jamaah haji kami berada di negara ini, di Mekah dan Madinah, tetapi Arab Saudi belum menerima untuk mengadakan pemilu di negara ini, dan kami berharap masalah ini akan terselesaikan di masa yang akan datang." ungkap Ahmad.

Meski tak bisa digelar di Arab Saudi, Ahmad menyatakan bahwa penyelenggaraan Pemilihan Presiden Iran secara jarak jauh di negara-negara lainnya tak memiliki kendala berarti.

Ahmad menyebut setidaknya ada sekitar 344 tempat pemungutan suara di luar negeri, termasuk lebih dari 30 di Amerika Serikat yang siap menggelar pemungutan suara pada Jumat ini.

Penolakan Arab Saudi terhadap penyelenggaraan Pemilu di Mekah dan Medinah ini melanjutkan ketegangan antara kedua negara.

Seperti yang diketahui sebelumnya, Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran pada tahun 2016 setelah kedutaannya di Tehran diserbu selama perselisihan atas eksekusi seorang ulama Syiah Muslim oleh Riyadh.

Hubungan ini semakin tegang akibat konflik antara Iran dan Arab yang berlanjut, termasuk serangan rudal dan drone oleh milisi Houthi Iran terhadap fasilitas minyak Saudi dan kapal tanker di Teluk Persia .

6 Calon Presiden Iran Pengganti Ebrahim Raisi

Seperti yang diketahui sebelumnya, pemilu yang akan digelar pada Jumat ini dilaksanakan guna mengganti posisi Pelaksana Tugas posisi Presiden yang sementara ini diemban Mohammad Mokhber.

Mokhber selama ini mengemban tugas Ebrahim Raeisi, yang meninggal dunia bersama tujuh orang lainnya dalam kecelakaan helikopter pada 19 Mei 2024 lalu.

Adapun dalam pemilihan Presiden kali ini, Komisi Pemilihan Umum Iran telah mengumumkan daftar final kandidat yang disetujui oleh Dewan Wali sebagai calon Presiden Iran pengganti Ebrahin Raisi.

Dikutip Tribunnews dari kantor berita pusat Iran, IRNA, nama kandidat ini diumumkan oleh Mohsen Eslami, juru bicara Komisi Pemilihan Umum Iran.

Mohsen mengungkapkan nama-nama kandidat yang memenuhi syarat untuk pemilihan presiden ke-14 tersebut, pada hari Minggu (10/6/2024).

Sebelumnya, terdapat nama 6 kandidat pengganti Presiden Ebrahim Raisi yang merupakan hasil dari dialog antara Dewan Wali dan badan pengawas pemilu beranggotakan 12 orang.

Setelah diskusi lebih lanjut, kedua belah pihak kemudian menyelesaikan daftar kandidat yang disetujui lebih awal pada hari Minggu dan menyerahkannya kepada Kementerian Dalam Negeri.

Berikut adalah daftar awal 6 calon pengganti Presiden Ebrahim Raisi:

Mostafa Pourmohammadi (Mantan Menteri Kehakiman  Iran), Massoud Pezeshkian (Mantan Menteri Kesehatan), Amirhossein Ghazizadeh-Hashemi (Kepala Yayasan Martir dan Veteran), Alireza Zakani (Wali Kota Tehran), Saeed Jalili (mantan negosiator nuklir), Mohammad Baqer Qalibaf (Ketua Parlemen)

Namun, Hashemi baru saja mengumumkan bahwa ia mengundurkan diri, Rabu (26/6/2024) menyisakan 5 kandidat, PressTV melaporkan.

Pemilihan presiden Iran yang baru sebenarnya telah dijadwalkan akan berlangsung pada tahun 2025 mendatang.

Namun, pemungutan suara tersebut dimajukan setelah Raisi meninggal pada 19 Mei dalam kecelakaan helikopter di utara Iran.

Raisi yang berusia 63 tahun sebelumnya diperkirakan akan kembali mengamankan tambahan masa jabatannya mengingat ia merupakan salah satu nama yang selalu mendapat dukungan penuh dari pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khameini yang berusia 85 tahun.

Tujuh orang lainnya yang meninggal dalam kecelakaan 19 Mei 2024 lalu, termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian.

(Tribunnews.com/Bobby)

Sentimen: negatif (96.2%)