Sentimen
Positif (50%)
13 Okt 2024 : 11.11
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bantul

Kreatif, Warga Sanden Bantul Ini Ubah Limbah Kelapa Gabug jadi Kerajinan Bernilai Ekonomi Tinggi

13 Okt 2024 : 18.11 Views 2

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

Kreatif, Warga Sanden Bantul Ini Ubah Limbah Kelapa Gabug jadi Kerajinan Bernilai Ekonomi Tinggi

Harianjogja.com, BANTUL—Inovasi dilakukan oleh Suyanto, warga Wonorejo I, Gadingsari, Sanden, Bantul.  Pria berusia 54 tahun ini mampu menyulap limbah buah kelapa gabug menjadi beraneka ragam kerajinan dengan nilai ekonomi tinggi.

Jika biasanya kelapa gabug, dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk bahan bakar, maka di tangan Suyanto, kelapa gabug ini diubah menjadi kerajinan gantungan kepala kera dan wind chrime.

"Jika ditotal pendapatan saya dari kerajinan ini bisa sampai puluhan juta," kata Suyanto di temui, Kamis (10/10/2024).

BACA JUGA: Inovasi Sijidtu, Perpanjang SIM Drive Thru Hanya 5 Menit

Suyanto mengungkapkan, untuk membuat kerajinan gantungan kepala kera, dirinya dibantu oleh satu pekerja yang tidak lain adalah saudaranya sendiri. Oleh Suyanto, kelapa gabug yang harganya Rp5.000 perbuah, akan langsung dikuliti sabutnya dan dibentuk menyerupai kepala kera.

Selain itu, untuk membuat wind chrime, Suyanto biasanya tidak hanya menguliti sabut kelapa gabug tapi juga memasang sejumlah aksesoris agar kelapa gabug yang jadi bahan utamanya tersebut bisa berbunyi saat terkena angin.

"Jadi usaha ini sudah saya tekuni sejak 2007. Dulu saya kerja di Jakarta, tapi tidak betah. Kemudian pulang ke sini. Saya lihat banyak kelapa gabug di sekitar rumah. Lalu muncul ide membuat kerajinan dari kelapa gabug. Ternyata, setelah saya buat, banyak yang tertarik dengan kerajinan buatan saya ini," ungkap Suyanto.

BACA JUGA: Pengamat: Generasi Muda Dituntut Mampu Menciptakan Inovasi Demi Menghadapi 2045

Awalnya, Suyanto hanya membuat kerajinan kepala kera. Namun, dalam perkembangannya, Suyanto melakukan inovasi dengan mencoba membuat kerajinan lainnya dari bahan kelapa gabug. Alhasil, produksi kerajinan dari kelapa gabung yang diproduksi oleh Suyanto semakin bervariasi, tidak hanya kepala kera.

"Saya juga buat gantungan kunci dan celengan bentuk kura-kura berbahan baku kelapa gabug. Dan, ini saya tawarkan ke beberapa workshop ternyata banyak yang meminati. Seiring berjalannya waktu, saya pun punya pelanggan beberapa workshop dan pelanggan dari luar daerah," ucap Suyanto.

Suyanto mengungkapkan untuk membuat kerajinan kepala kera, hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk satu buah kepala kera. Dalam sehari, Suyanto bahkan bisa membuat 50 buah kepala kera.

"Kalau wind chrime, karena agak rumit, sehari saya bisa membuat 10 buah," jelasnya.

Meski cukup banyak terjual, diakui oleh Suyanto, sejauh ini, usahanya masih sangat tergantung kepada pesanan. Sehingga, dirinya akan berproduksi jika ada pesanan yang masuk.

"Kalau pelanggan, sejauh ini ada banyak dari beberapa kota di Jawa Timur. Mereka biasanya pesan bisa mencapai 10.000 buah. Harganya, untuk kepala kera biasanya saya banderol Rp15.000 per buah. Sedangkan 1 buah wind chime saya banderol Rp30.000 per buah," ungkap Suyanto.

BACA JUGA: Bupati Bantul Sebut Industri Kreatif Berkontribusi Positif pada Perekonomian

Dia mengaku sampai saat ini masih terus melakukan inovasi untuk kerajinan berbahan baku kelapa gabug. Hal ini dilakukan agar dirinya bisa memenuhi kebutuhan pasar kerajinan dari bahan baku kelapa gabug.

"Sejauh ini, asal itu dibuat dengan bahan baku kelapa gabug, saya akan usahakan membuatkan pesanan yang masuk," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sentimen: positif (50%)