Sentimen
Positif (100%)
12 Okt 2024 : 14.50
Informasi Tambahan

Event: KTT ASEAN

Tokoh Terkait

Bersama Airlangga, Maruf Amin Bicara Dua Isu Penting di KTT ASEAN-Korea

12 Okt 2024 : 21.50 Views 2

Rmol.id Rmol.id Jenis Media: Nasional

Bersama Airlangga, Maruf Amin Bicara Dua Isu Penting di KTT ASEAN-Korea

Didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Maruf Amin menekankan dua isu penting, yaitu percepatan transisi energi dan masalah stabilitas kawasan.

“Kita harus mempercepat langkah transisi energi untuk hadapi krisis energi global dan dampak perubahan iklim,” tegas Wapres Maruf Amin.

Terkait stabilitas kawasan Indo-Pasifik, ASEAN memiliki keuntungan geografis yang menentukan jalur logistik perdagangan, terutama Selat Malaka yang padat arus pelayaran komersial dan energi.

Stabilitas kawasan menjadi kunci utama untuk menjamin kelancaran arus perdagangan dan rantai pasok. Dialog dan komunikasi terbuka harus dikedepankan untuk mengelola dan menyelesaikan ketegangan di kawasan.

“Saya menyambut baik KTT Trilateral bulan Mei lalu sebagai langkah penting menuju stabilitas dan perdamaian di kawasan,” lanjut Wapres.

Sementara itu, Menko Airlangga saat mendampingi Wapres mencatat, banyak peluang yang bisa ditarik dari komitmen Presiden Korea tersebut bagi Indonesia. Selama ini, Indonesia menjadi tujuan investasi bagi Korea seperti pabrikasi mobil EV, penyediaan energi, industri kimia, dan ritel.

“Minat investasi yang besar dan komitmen Korea dalam KTT ASEAN harus bisa dimanfaatkan maksimal oleh Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN,” kata Airlangga.

Sebagai catatan, total perdagangan antara ASEAN dan Korea Selatan mencapai 187 miliar Dolar AS di tahun 2023, dengan investasi ke kawasan yang meningkat sebesar 2,5 (year-on-year).

Kedua belah pihak tengah menjajaki kemungkinan untuk melakukan peningkatan kerjasama ASEAN-Korea FTA di waktu mendatang, agar AK FTA ini dapat mencakup area ekonomi digital dan isu-isu baru perdagangan lainnya yang dirasa perlu.

KTT tersebut dihadiri oleh para Pemimpin Negara-negara ASEAN (kecuali Myanmar yang diwakili oleh perwakilan non-politik), dan Presiden Republik Korea Selatan Yoon SukYeol.

Sentimen: positif (100%)