Pembentukan Badan Penerimaan Negara (BPN) dinilai bisa mengerek penerimaan negara lebih besar. Sebab saat ini, penerimaan negara yang ditangani Ditjen Pajak dan Bea Cukai Kementerian Keuangan cenderung menurun.
Kandidat Kepala BPN Edi Slamet Irianto mengatakan, pembentukan BPN sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya pelaku ekonomi karena pemenuhan kewajiban kepada negara menjadi satu pintu.

“Sementara manfaatnya bagi negara, bisa melakukan estimasi penerimaan secara lebih akurat dan pasti karena tax gap akan semakin diperkecil akibat pengembangan data sains,” kata Edi dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 10 Oktober 2024.

Edi mengurai, penerimaan negara selama ini selalu di bawah target, bahkan rasionya jadi yang terendah di ASEAN. Maka dari itu, lembaga kementerian/badan seperti BPN bisa mengatasi masalah tersebut.

Melalui BPN,  lembaga penerimaan negara bisa lebih gesit dan mampu merespons cepat setiap perubahan dan perkembangan ekonomi. Lembaga tersebut punya diskresi yang sangat memadai sehingga berjalan efektif sesuai tujuan pendiriannya.

"Kepala atau komandan badan ini (BPN) harus orang yang sangat matang dan tahu permasalahan sesungguhnya. Artinya memiliki kapasitas perpajakan yang mumpuni," tutupnya.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.