Sentimen
Negatif (86%)
11 Okt 2024 : 07.51
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunungkidul

Kasus: bullying

Diduga Pukul Siswanya Pakai Tongkat Satpam, Guru SLB di Gunungkidul Akhirnya Dibebastugaskan

11 Okt 2024 : 14.51 Views 3

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

Diduga Pukul Siswanya Pakai Tongkat Satpam, Guru SLB di Gunungkidul Akhirnya Dibebastugaskan

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY memerintahkan kepada SLB Negeri 2 Gunungkidul untuk membebastugaskan guru yang diduga melakukan kekerasan terhadap anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah tersebut. 

Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya menjelaskan pihaknya telah menyuruh sekolah untuk mengambil tindakan tegas dengan membebastugaskan sementara guru tersebut untuk memuluskan proses investigasi. "Kami tidak ingin kejadian ini berdampak buruk pada psikologis anak," ujarnya, Kamis (10/10/2024). 

Menurut Didik, kasus itu kini tengah didalami oleh pihak dinas pendidikan setempat. Pihaknya juga akan menyelidiki apakah tindakan guru tersebut melanggar Peraturan Gubernur No. 62/2022 tentang Disiplin PNS.

BACA JUGA: Siswa SLB Negeri 2 Gunungkidul Dipukul Gurunya Pakai Tongkat Satpam, Begini Reaksi Pemda

Berdasarkan pengakuan guru yang bersangkutan, tindakan kekerasan tersebut dilakukan karena khilaf dan adanya penumpukan masalah sebelumnya terkait siswa tersebut. Akan tetapi pihak sekolah dan Dinas Pendidikan tetap akan mendalami kasus ini secara menyeluruh.

Didik menambahkan, sebagai upaya mencegah terulangnya kejadian serupa, dinas pendidikan setempat telah menginstruksikan seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta, untuk membentuk Tim Perlindungan Anak (TPA). "TPA bertugas untuk menyelidiki setiap laporan kasus kekerasan atau bullying di lingkungan sekolah," jelasnya. 

Sementara terkait dengan sanksi yang akan diberikan kepada guru tersebut, dia menegaskan akan disesuaikan dengan hasil investigasi dan peraturan yang berlaku. "Sanksi yang diberikan bisa ringan, sedang, hingga berat tergantung tingkat pelanggaran yang dilakukan," ujarnya.

Didik juga mengimbau agar seluruh sekolah menciptakan lingkungan yang ramah anak, terutama bagi anak berkebutuhan khusus. "Kejadian ini menjadi pengingat bagi kami semua pentingnya memberikan perlindungan dan perhatian khusus kepada anak-anak.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sentimen: negatif (86.5%)