Sentimen
Positif (99%)
10 Okt 2024 : 23.26
Partai Terkait

Prabowo Bersyukur Parpol Bisa Saling Bekerja Sama Setelah Pilpres 2024

11 Okt 2024 : 06.26 Views 3

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Prabowo Bersyukur Parpol Bisa Saling Bekerja Sama Setelah Pilpres 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden terpilih Prabowo Subianto mengaku bersyukur karena Indonesia masih memiliki ruang bagi partai-partai dengan pandangan yang berbeda untuk berdialog.

Sebab, Prabowo menilai kerjasama antarpartai politik dalam membangun bangsa Indonesia penting untuk dilakukan, meskipun terdapat perbedaan pandangan.

“Kita bersyukur kita masih, masih punya suatu negara dimana partai-partai yang berbeda bisa duduk, bisa bicara, bisa tukar-menukar pandangan,” ujar Prabowo dalam acara Forum Sinergitas Legislator PKB, Kamis (10/10/2024).

“Kita bersyukur bahwa kita menghormati perbedaan kita berbeda, kita kumpul, berbeda tapi bisa kerjasama,” sambungnya.

Baca juga: Cak Imin Harap Prabowo Tak Lupakan Pesantren di Program Makan Bergizi Gratis

Dia kemudian mengungkit perbedaan dukungan antara pihaknya dengan PKB saat Pilpres 2024. Saat itu, Prabowo dan pasangannya Gibran Rakabuming Raka, bersaing melawan Muhaimin Iskandar yang berpasangan dengan Anies Baswedan.

Prabowo mengaku sudah memperkirakan bahwa Muhaimin dan PKB bakal bergabung Koalisi Indonesia Maju, setelah berhasil memenangkan Pilpres 2024.

“Walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal. Saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Benar? Saya yakin, saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa ini,” kata Prabowo.

Menurut Prabowo, tidak ada yang salah ketika PKB akhirnya bergabung pemerintahannya setelah selesai berkontestasi.

Baca juga: Makan Malam Bareng Prabowo, Jokowi: 2,5 Jam, Bahas Politik dan Ekonomi

“Tidak ada masalah. Karena kita harus percaya bahwa semua partai di Indonesia semuanya adalah hatinya adalah bangsa Indonesia. Hatinya adalah merah putih,” ucap Prabowo.

“Jadi kita harus punya sikap bahwa demokrasi Indonesia harus demokrasi yang khas. Tidak usah kita ikut-ikut negara lain,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sentimen: positif (99.6%)