Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Anjing
Kab/Kota: Yogyakarta, Bantul
Tokoh Terkait
Program Kementerian Keuangan Mengajar 2024 Sasar 9 Sekolah di DIY
Harianjogja.com Jenis Media: News
Harianjogja.com, JOGJA–Program Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Mengajar ke-9 (KM9) tahun 2024 menyasar sembilan sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Program yang sudah dilaksanakan sejak 2016 lalu ini sebagai bagian dari penanaman pentingnya pemahaman APBN pada pelajar. KM9 tahun ini digelar serentak pada 7 Oktober 2024.
Adapun sembilan sekolah yang disasar Kemenkeu Mengajar ke-9 ini adalah SDN Keputran, SDN Adisucipto 2, SDN Lempuyangan 1, SM N 2 Bantul, MAN 1 Yogyakarta, SMP Budya Wacana, SMA Stella Duce 1, SMA N 1 Wates, dan SMA N 1 Wonosari.
Kepala Perwakilan Kemenkeu DIY yang juga menjabat sebagai Kakanwil DJPb DIY,Agung Yulianta, dalam keterangannya, Senin (7/10/2024) mengatakan bahwa Kemenkeu Mengajar 9 (KM9) diadakan secara serentak di 326 sekolah yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia.
Tak hanya itu, KM9 juga diadakan di 5 Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN) yang berada di 4 negara, serta 13 Sekolah luar Biasa (SLB). Sementara di DIY yang disasar hanya sembilan sekolah. “Kemenkeu Mengajar diselenggarakan serentak mulai pukul 07.00 WIB hingga Pukul 12.00 WIB di sekolah masing-masing,” katanya.
Tema yang diusung dalam KM9 ini adalah “Peran APBN dalam Mewujudkan Kecerdasan, Kesehatan, dan Kesejahteraan”. Semua sekolah kolaborator KM9 DIY merupakan sekolah-sekolah inspiratif yang terpilih berdasarkan beberapa kategori, yaitu inovasi pembelajaran sekolah, prestasi sekolah, semangat di tengah keterbatasan, dan hal-hal lain yang menjadi nilai tambah dibandingkan sekolah lainnya.
Agung mengatakan selain pentingnya penanaman APBn pada pelajar, Kemenkeu mengajar ini juga bagian dari rangkaian peringatan Hari Oeang ke-78 Republik Indonesia sekaligus bentuk bakti dan pengabdian para insan Kementerian Keuangan kepada masyarakat, khususnya di dunia pendidikan.
“Beberapa pejabat eselon I dan II di Kemenkeu juga diterjunkan untuk menginspirasi para pelajar dalam program Kemenkeu Mengajar ini. Kemudian pejabat eselon III ikut mengajar di sekolah kolaborator KM9” ucapnya.
BACA JUGA: Hingga Mei 2024 Realisasi Belanja APBN DIY Capai Rp9,38 Triliun
Direktur Keuangan dan Umum Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI), Vigo Widjanarko, yang turut hadir dan mengajar di SMPN 2 Bantul mengatakan perlunya penanaman APBN pada pelajar baik tingkat SD hingga SMA. Mereka perlu mengetahui kelembagaan keuangan, SDM, hingga pengelolaan APBN karena mereka merupakan generasi penerus.
Sehingga perlu mengetahui sumber pendapatan APBN dari mana saja, belanja APBN untuk apa saja. “Program Kemenkeu Mengajar ini bagian dari edukasi kepada pelajari soal keuangan dengan bahasa yang disesuaikan tingkat pendidikannya. Paling tidak mereka memahami sumber pendapatan negara itu dari mana, digunakan untuk apa saja, misalnya kenapa ada pembangunan jalan, ada sekolah gratis, ada layanan kesehatan gratis. Itu semua dari APBN untuk pembangunan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Kemudian pihaknya juga ingin memotivasi para pelajar untuk menjadi pelayan masyarakat, khususnya di semua lembaga di bawah Kementerian Keuangan.
Dalam kegiatan ini juga dikenalkan Unit K-9 atau anjing pelacak yang digunakan untuk membantu tugas Kementerian Keuangan dalam menjaga arus barang masuk di bandara dan pelabuhan dari barang-barang berbahaya. Kegiatan ini melibatkan para siswa juga agar kegiatan berlangsung atraktif, yaitu dalam bentuk simulasi pengawasan di bandara internasional. Kemudian ada penampilan kesenian dari masing-masing sekolah dan diakhiri dengan penanaman pohon.
Sementara Kepala SMPN 2 Bantul, Kusmiyati mengaku bersyukur sekolahnya dipilih menjadi salah satu dari 326 sekolah di Indonesia menjadi sasaran Kemenkeu Mengajar di tahun ini. Menurutnya program tersebut ternyata sangat penting tidak hanya untuk siswanya, namun juga para guru mendapat ilmu tentang keuangan. “Semoga program literasi keuangan ini terus berlanjut dan sekolah kami kembali terpilih jadi sasaran,” ucapnya.
Kusmiyati menambahkan saat ini ada 3 alumni SMPN 2 Bantul yang terlibat dalam Program Kemenkeu Mengajar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sentimen: positif (95.5%)