Sentimen
Negatif (66%)
3 Okt 2024 : 02.18

Kekurangan Vitamin D Memengaruhi Kecepatan Pemulihan Patah Tulang pada Anak

3 Okt 2024 : 09.18 Views 2

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

Kekurangan Vitamin D Memengaruhi Kecepatan Pemulihan Patah Tulang pada Anak

Harianjogja.com, JAKARTA— Kekurangan vitamin D mempengaruhi kecepatan pemulihan patah tulang pada anak-anak. Demikian hasil penelitian yang dipresentasikan dalam konferensi nasional The American Academy of Pediatrics 2024.

Tim penelitian pimpinan Dr. Jessica McQuerry memeriksa 186 kasus patah tulang ekstremitas pada anak-anak antara tahun 2015 dan 2022 dan mendapati anak-anak dengan kadar vitamin D rendah butuh waktu lebih lama untuk pulih dibandingkan teman sebaya dengan kadar vitamin D normal.

Menurut hasil penelitian yang dikutip oleh Hindustan Times pada Sabtu (28/9), dalam kasus patah tulang kaki tanpa operasi, anak-anak dengan kadar vitamin D rendah memerlukan waktu tambahan 20 hari untuk penyembuhan klinis, yang berarti waktu pemulihan tambahan hampir tiga minggu.

Dalam pemeriksaan radiografi menggunakan sinar X, tanda-tanda patah tulang pada kelompok anak yang kekurangan vitamin D butuh waktu dua bulan lebih lama untuk hilang.

. Vitamin D bisa cegah alergi berulang pada anak

. Vitamin C bantu tingkatkan imunitas kala musim hujan

Pada kasus patah tulang yang memerlukan pembedahan, penyembuhan klinis membutuhkan waktu satu bulan lebih lama dan bukti radiografis penyembuhan tampak hampir empat bulan lebih lama pada anak-anak dengan kadar vitamin D rendah.

Dr. McQuerry menekankan bahwa diet seimbang yang kaya vitamin D penting bagi kesehatan anak.

Selain makanan seperti susu, keju, yogurt, ikan, dan banyak sereal, ia menyampaikan, sinar matahari juga merupakan sumber utama vitamin D bagi tubuh.

"Berada di luar ruangan dan menikmati udara segar dapat memberikan manfaat luar biasa bagi kesehatan sekaligus meningkatkan penyerapan Vitamin D. Sungguh alasan yang bagus untuk keluar dan menjelajahi alam!" kata Dr. McQuerry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sentimen: negatif (66.7%)