FAJAR.CO.ID, JAKART-- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa proyek pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) tahap II, yang mencakup ruas Batang-Cirebon-Kandang Haur sepanjang 245 kilometer, memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pipa hingga 100 persen.

"Ini alhamdulillah tadi saya tanya perusahaan yang mengerjakan, semua pipanya dalam negeri ya, jangan pakai luar negeri kalau dalam negeri ada. Jadi kita berikan applause kepada pengusahanya karena pipanya semua TKDN 100 persen," ungkap Bahlil dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa, dikutip dari ANTARA.

Proyek senilai Rp2,7 triliun ini berasal dari APBN dan telah disepakati sejak awal untuk menggunakan komponen lokal minimal 60 persen.

Hal ini bertujuan untuk memberikan manfaat serta nilai tambah bagi pertumbuhan industri dalam negeri. Menurut Bahlil, mengutamakan produk dan komponen yang diproduksi secara domestik membuka peluang bagi pelaku industri untuk berkontribusi dalam pemajuan infrastruktur energi. Ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga merangsang inovasi dalam pengembangan produk berkualitas, serta mengurangi ketergantungan pada impor.

Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa proyek Cisem tahap II tidak hanya memberikan dampak ekonomi langsung, tetapi juga memberikan "multiplier effect" jangka panjang bagi ketahanan energi nasional.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyatakan bahwa proyek ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden.

Tujuan proyek ini adalah mendukung penguatan infrastruktur energi yang berkelanjutan dan menciptakan efisiensi dalam distribusi gas bumi. "Salah satu manfaat utama dari proyek ini adalah menyediakan harga gas bumi yang semakin terjangkau secara berkelanjutan, baik untuk sektor komersial dan industri, dan kita akan perluas nanti juga untuk rumah tangga," kata Dadan.

Pemerintah menargetkan Proyek Cisem II selesai dalam 18 bulan ke depan, dengan harapan rampung pada kuartal I tahun 2026. (*)