Sentimen
Positif (99%)
29 Sep 2024 : 17.35
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Serdang

Kasus: kebakaran

Tokoh Terkait

"YCFest2024", Anak Muda Bergerak Selamatkan Mangrove dan Gambut di Desa Lukit

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

29 Sep 2024 : 17.35
"YCFest2024", Anak Muda Bergerak Selamatkan Mangrove dan Gambut di Desa Lukit

KOMPAS.com - Perubahan iklim, kepunahan hewan dan tumbuhan, dan polusi udara adalah tiga masalah besar yang saling berkaitan. Masalah-masalah ini tidak hanya berdampak pada kelestarian alam, tetapi juga keberlangsungan hidup manusia.

Oleh karenanya, manusia, khususnya anak muda, memegang kunci untuk mengatasi ketiga masalah tersebut.

Salah satu upaya penting untuk memperbaiki keseimbangan alam adalah dengan memulihkan lahan gambut dan menanam kembali mangrove.

Melihat masalah itu, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) berkomitmen melibatkan generasi muda yang merupakan ujung tombak dalam pengembalian fungsi ekosistem gambut dan mangrove melalui Youth Conservation (#YCFest2024).

Dalam rangkaian #YCFest2024 ini, BRGM mengajak anak muda terlibat dalam restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove.

Para peserta akan tergabung dalam dalam rangkaian Youth Conservation Trip (#YCTrip) dengan tema “Save Mangrove, Heal the Peat, for Better Lukit”. 

Kegiatan itu dilaksanakan di Desa Lukit, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau pada 27-29 September 2024.

Baca juga: Sinergi Antarsektor, BRGM Gelar Sosialisasi Perencanaan dan Perlindungan Mangrove di Deli Serdang

Desa Lukit merupakan salah satu desa yang mampu menunjukkan sinergi positif dalam restorasi dan konservasi lahan gambut melalui keberlanjutan kegiatan restorasi seperti penanaman sagu dan pengembangan ekowisata mangrove.

DOK. Humas BRGM Peserta mendapatkan materi terkait rehabilitasi dan produk turunan mangrove.

Masyarakat juga di Desa Lukit secara mandiri telah melakukan rehabilitasi mangrove.

Sekretaris Desa Lukit Muhammad Ali Murtado hadir dalam kesempatan itu untuk membagikan kisah Desa Lukit kepada para peserta #YCTrip Riau.

“Tantangan terberat di desa lukit adalah kebakaran besar 2014, gambut yang mudah terbakar, menyebabkan sulitnya mencari bahan pangan serta aktivitas masyarakat menjadi terganggu,” ujarnya dalam siaran pers, Minggu (29/9/2024). 

Ali mengatakan, pada 2017-2019, ada program sekat kanal dari BRGM untuk menahan laju air sehingga lahan gambut tetap basah. 

Program itu dilanjutkan pada 2020 dengan kegiatan penanaman sagu mulai berjalan. Hingga 2024, total luas lahan gambut yang telah dilakukan revegetasi seluas 135 hektar (ha). 

Baca juga: Peringati HUT Kemerdekaan Indonesia, BRGM Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan dan Kembangkan Ekonomi Hijau

“Masyarakat secara mandiri telah melakukan rehabilitasi mangrove. Harapannya kegiatan restorasi gambut dan mangrove ini berjalan secara berkelanjutan,” ujarnya.

Semangat konservasi lewat YCTrip 

YCTrip di Desa Lukit bertujuan mendalami dan menumbuhkan pengetahuan terkait konservasi lahan basah gambut dan mangrove serta manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat.

Sentimen: positif (99.9%)