Sentimen
Positif (99%)
26 Sep 2024 : 19.37
Informasi Tambahan

BUMN: Bank Mandiri

Mobilitas Meningkat, Bank Mandiri Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,06% di 2024 Kamis, 26/09/2024, 19:37 WIB

26 Sep 2024 : 19.37 Views 3

Wartaekonomi.co.id Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News

Mobilitas Meningkat, Bank Mandiri Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,06% di 2024
Kamis, 26/09/2024, 19:37 WIB
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh mencapai 5,06% sampai akhir 2024. Hal itu disampaikan oleh Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Eka Fitria, dalam acara Mandiri Macro Market Brief secara daring, Kamis (26/9/2024).

"Proyeksi Bank Mandiri, ekonomi Indonesia masih akan mencatat pertumbuhan sebesar 5,06 persen pada keseluruhan tahun 2024 ini," kata Eka.

Lebih lanjut, Eka mengungkapkan, data Mandiri Spending Index menunjukkan pengeluaran masyarakat tetap stabil sepanjang kuartal III 2024, ditopang oleh konsumsi masyarakat, terutama generasi muda.

Baca Juga: Bank Mandiri Borong 4 Penghargaan Platinum di The Best Contact Center Indonesia 2024

Selain itu, Eka menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menunjukkan tren positif, didorong oleh peningkatan mobilitas seperti hotel, restoran, transportasi, pergudangan serta hiburan.

"Secara sektoral, kita melihat perkembangan ekonomi Indonesia menunjukkan tren yang semakin menguat, didorong oleh peningkatan sektor-sektor terkait mobilitas, seperti sektor hotel dan restoran, transportasi dan pergudangan, dan jasa lainnya seperti jasa-jasa hiburan," urainya.

Selanjutnya, pada sektor manufaktur berkaitan dengan program hilirisasi industri logam menunjukkan pertumbuhan positif. Sementara itu, manufaktur yang berfokus pada pasar domestik, seperti industri makanan, kimia dan farmasi juga mengalami pertumbuhan positif.

Baca Juga: Keren! Gedung Baru Bank Mandiri Benar-benar Cinta Lingkungan, Ini Buktinya

Kendati demikian, Eka menyampaikan adanya penurunan pada sektor manufaktur yang bergantung pada ekspor seperti garmen, furniture, kayu dan elektronik akibat pelemahan permintaan dari negara tujuan ekspor. 

"Ke depan kami harapkan sektor manufaktur berorientasi ekspor harusnya membaik seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi global pasca berakhirnya era suku bunga tinggi," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Sentimen: positif (99.6%)