"Kekuatan sukarelawan ada di jaringan dan akar rumput, fungsinya untuk menembus jaringan-jaringan yang tidak bisa ditembus partai politik seperti jaringan pendidikan atau organisasi masyarakat," kata Hensat ketika dihubungi dari Palu, Rabu malam.

Hensat tak memungkiri jika partai politik berperan dalam memberikan kendaraan bagi paslon untuk maju dalam kontestasi pemilu. Namun, sukarelawan juga penting untuk mengumpulkan dukungan sehingga paslon tersebut bisa maju dalam pemilu.

"Partai politik memang memberikan kendaraan, tetapi bensinnya itu dari sukarelawan sehingga paslon itu bisa maju. Makanya, paslon dan parpol sama pentingnya," jelasnya.

Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI itu mengemukakan bahwa paslon harus bisa menyatukan kekuatan sukarelawan dengan kekuatan parpol jika ingin menang dalam kontestasi pilkada.

"Kalau sampai ada pasangan calon isinya hanya tim sukses, enggak ada sukarelawannya, ya enggak akan bisa menyebarkan jaringannya ke mana-mana," katanya menegaskan.

. Pengamat: Golkar kembali dukung Airin untuk merespons dukungan PDIP
. Pengamat: Harusnya PBNU fokus mengurus umat, bukan berpolitik praktis

Hal senada disampaikan Jasrin Talib, Presidium Banuata, sebagai sukarelawan pemengan pasangan Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah.

"Sukarelawan merupakan bagian dari gerakan kerelawanan atau sukarela memenangkan pasangan calon karena kesamaan visi dan pandangan," katanya lagi.

Jasrin menegaskan bahwa sukarelawan bukan bagian dari partai politik. Akan tetapi, dapat berkolaborasi dengan parpol untuk mencapai tujuan bersama.

"Kami sama-sama ingin kandidat yang diperjuangkan dapat menangi kontestasi pilkada," ungkapnya.

Ia mengingatkan kepada sukarelawan yang mengampanyekan kandidatnya bersikap santun serta mengutamakan visi, misi, dan program kerja untuk dijual kepada masyarakat.

"Tagline sukarelawan Banuata adalah Sulteng rumah bersama, menawarkan kesejahteraan, perlindungan untuk semua kalangan," katanya menegaskan.

Pewarta: Fauzi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024