FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Menteri Otonomi Daerah, Prof Ryaas Rasyid, menanggapi wacana pembentukan kabinet Prabowo Subianto yang akan dilantik bulan depan. Dalam pernyataannya, Ryaas menyoroti dua hal utama terkait arah kabinet yang dirancang Prabowo.

“Sampai hari ini, saya amati sudah ada pernyataan dari orang-orang sekitar Prabowo bahwa dia akan membangun kabinet berbasis kompetensi atau kabinet zaken,” ujar Ryaas, dikutip dari YouTube Akbar Faizal, Selasa (24/9/2024).

Kabinet zaken merujuk pada pemerintahan yang terdiri dari para ahli di bidangnya, berfokus pada profesionalisme dan kompetensi.

Namun, di sisi lain, Ryaas juga menyinggung rumor yang beredar mengenai adanya potensi akomodasi politik.

“Beredar rumor yang tidak bisa kita abaikan begitu saja, bahwa kabinet yang akan datang akan mengakomodasi sebanyak mungkin bekas lawan politik,” lanjutnya.

Rumor tersebut menyebutkan bahwa disamping mitra kerja dalam pilpres, bekas lawan politik Prabowo juga akan diberikan posisi dalam kabinet dengan alasan untuk “kembali bersatu setelah bertentangan.”

Ryaas mengkritik pandangan ini sebagai penyederhanaan yang berlebihan. Menurutnya, inti persoalan bukanlah soal bekerja dengan lebih banyak atau sedikit orang, melainkan kemampuan dalam mengelola negara dan memecahkan berbagai masalah yang dihadapi.

“Persoalan kita bukan anda bekerja dengan orang banyak atau sedikit, persoalannya adalah apakah anda punya kemampuan mengelola negara sehingga masalah bisa kita atasi,” tegas Ryaas.

Pernyataan Ryaas ini menggarisbawahi tantangan bagi Prabowo dalam merumuskan kabinet yang tidak hanya memperhatikan akomodasi politik, tetapi juga kompetensi, untuk memastikan efektivitas pemerintahan di masa depan. (Ikbal/fajar)