Emmanuel Macron Presiden Prancis pada, Jumat (20/9/2024), memperingatkan Benjamin Netanyahu Presiden Israel bahwa mereka telah mendorong kawasan tersebut ke dalam perang regional.

Dilansir dari Antara, menurut surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, Macron berbicara dengan Netanyahu melalui sambungan telepon setelah serangan udara Israel di Lebanon selatan yang menewaskan 14 orang.

Surat kabar tersebut mengutip Macron yang mengatakan kepada Netanyahu bahwa “Israel mendorong wilayah tersebut ke dalam perang.”

Netanyahu kemudian mengatakan kepada Macron “daripada menekan Israel, sudah waktunya bagi Prancis untuk meningkatkan tekanan pada Hizbullah.”

Surat kabar tersebut juga mengutip seorang pejabat Prancis yang tak disebutkan namanya, mengatakan Prancis yakin bahwa perkembangan terkini di Lebanon semakin meningkatkan kemungkinan terjadinya perang skala regional.

Sebelumnya, serangan udara Israel pada Jumat telah menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 66 lainnya di pinggiran Beirut selatan. Atas serangan itu, tentara Israel mengeklaim telah menargetkan dan membunuh Ibrahim Aqil komandan militer tinggi Hizbullah.

Pada Selasa (17/9/2024) dan Rabu (18/9/2024), serangkaian ledakan di Lebanon yang melibatkan perangkat komunikasi nirkabel, termasuk pager atau penyeranta serta radio komunikasi dua arah, sehingga menewaskan sedikitnya 37 orang.

Serangan mematikan itu terjadi di tengah meningkatnya perang lintas perbatasan dengan Israel sejak dimulainya genosida Israel di Jalur Gaza.

Hampir 41.300 orang, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza akibat serangan Israel setelah serangan lintas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023. (ant/nis/bil/ipg)