Sentimen
Negatif (100%)
18 Sep 2024 : 07.44
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor, Gunung, Depok

Kasus: Kemacetan

Buntut Meninggalnya Wisatawan di Puncak pada Long Weekend Kemarin, DPRD Bogor Minta Kaji Lalin

18 Sep 2024 : 14.44 Views 2

Ayobogor.com Ayobogor.com Jenis Media: Regional

Buntut Meninggalnya Wisatawan di Puncak pada Long Weekend Kemarin, DPRD Bogor Minta Kaji Lalin

AYOBOGOR.COM - Libur panjang pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 15-16 September 2024 kemarin berujung kemacetan parah lebih dari 12 jam di kawasan wisata Puncak, Bogor.

Tak hanya kemacetan parah, seorang wisatawan juga dikabarkan meninggal dunia. Peristiwa ini mengundang perhatian DPRD Kabupaten Bogor.

Kemacetan parah di kawasan Puncak, Bogor, selama libur panjang peringatan Maulid Nabi SAW terjadi setidaknya selama 3 hari, yakni 14 – 16 September 2024.

Baca Juga: Long Weekend, Puncak Bogor Macet 12 Jam Lebih, Seorang Wisatawan Meninggal Dunia

Dilansir dari Instagram @infobogor, tercatat 150 ribu kendaraan berupa motor dan mobil yang melintasi kawasan Puncak pada long weekend kemarin.

Di antara 150 ribu kendaraan bermotor tersebut, 60 persen di antaranya didominasi oleh kendaraan bermotor roda dua.

Satlantas Polres Kabupaten Bogor mengerahkan 300 personil untuk menangani arus lalu lintas. Kebijakan ganjil genap dan satu arah juga diterapkan secara berkala pada jam dan hari tertentu.

Meski demikian, kemacetan parah tetap tak terhindarkan. Warganet pemilik akun Instagram @thenortha*** yang juga salah satu wisatawan Puncak pada long weekend kemarin menyatakan telah terjebak macet di sekitar Gunung Mas selama 12 jam.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Wisata Alam Selain Puncak Bogor, Jaraknya Cuma 3 Jam dari Depok!

Sedangkan wisatawan yang meninggal dunia adalah warga asal Jakarta berinisial N (56), dilansir dari Instagram @infopuncak.bgr.

Meninggalnya wisatawan di kawasan Puncak pada libur panjang inilah yang menjadi perhatian DPRD Kabupaten Bogor.

Terutama mengenai evaluasi penataan lalu lintas, arus transportasi dan pengkajian kawasan Puncak sebagai destinasi wisata.

Penataan PKL menjadi salah satu fokus perhatian. Relokasi PKL di sepanjang kawasan Puncak oleh Pemkab Bogor merupakan langkah yang sudah tepat.

Baca Juga: Gempa Guncang Beberapa Wilayah di Jabar dan Banten Hari Ini, Sebagian Warga Bogor Turut Rasakan, Ini Catatan BMKG

Hal ini terutama berkaitan dengan ruas jalan yang semakin lega dengan tidak adanya warung dan parkir liar, sehingga pengunjung bisa lebih leluasa dalam berkendara.

Namun, setelah dilakukannya relokasi PKL, kemudian harus dikaji pula tentang kenyamanan pengendara dan wisatawan Puncak.

Sebab, dengan tiadanya PKL di kawasan Puncak, maka juga tidak tersedia penjual makanan, minuman maupun beberapa hal pokok yang dibutuhkan pengendara.

Oleh karenanya, menanggapi kemacetan parah di kawasan Puncak, Bogor, kemarin, perlu dilakukan beberapa hal. Yaitu terutama penataan dan pengkajian lalu lintas serta pemaksimalan jalur alternatif.

Baca Juga: Puting Beliung Melanda Pamijahan, Bogor, Begini Peringatan Dini dari BMKG Jawa Barat Per 3 - 5 September 2024

Sedangkan mengenai korban meninggal N (56), Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro menyatakan bahwa penyebab korban meninggal bukan karena macet.

Melainkan adanya penyakit bawaan atau komorbid yang diderita oleh korban. Informasi yang didapat dari keluarga, korban memiliki riwayat asma dan darah tinggi. Kronologinya, almarhum bersama keluarga sedang berwisata di Agro Wisata Gunung Mas setelah berziarah.

Setelah selesai berkunjung di Gunung Mas, korban dan keluarga menuju parkiran bus, namun setibanya di sana korban mengeluhkan pusing dan sesak nafas hingga tak sadarkan diri. Korban sempat dievakuasi ke masjid terdekat, namun kemudian meninggal dunia di masjid tersebut.***

Sentimen: negatif (100%)