Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: korupsi
Tokoh Terkait
Yusuf Ateh
Wawancara Capim KPK Digelar Tertutup, ICW: Publik Berhak Tahu
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) untuk menyelenggarakan tes wawancara capim KPK secara terbuka.
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana menyatakan, proses wawancara mesti digelar terbuka karena publik berhak mengetahui proses pemilihan capim KPK.
"Masyarakat berhak tahu terkait dengan apa yang dilakukan oleh Pansel, atau mungkin lebih spesifik apa yang terjadi dalam proses wawancara seleksi calon komisioner dan juga calon Dewan Pengawas KPK," kata Kurnia ditemui di Kantor Kemensetneg, Jakarta, Selasa (17/9/2024).
Baca juga: Tes Wawancara Calon Pimpinan KPK Digelar Tertutup
Kurnia berpandangan, materi wawancara yang dianggap rahasia semestinya tidak menjadi alasan bagi panitia seleksi untuk menggelar tes wawancara secara tertutup.
Menurut dia, hal itu bisa disiasati dengan memotong siaran langsung agar informasi yang sifatnya privat seperti kesehatan calon tidak menjadi konsumsi publik
"Akan tetapi terkait kompetensi, rekam jejak, integritas, visi dan misi tentang Komisi Pemberantasan Korupsi lima tahun ke depan, bagi kami itu bukan informasi rahasia dan harusnya dibuka masyarakat," sambung dia.
Proses seleksi capim KPK memasuk tahap tes wawancara mulai Selasa hari ini.
Baca juga: Mulai Hari Ini, Capim dan Calon Dewas KPK Jalani Tes Wawancara dan Kesehatan
Berbeda dari periode sebelumnya, kali ini tes wawancara digelar tertutup, dan media tidak diizinkan meliput ke dalam lokasi wawancara.
Ketua Pansel Capim KPK KPK Yusuf Ateh menjelaskan, langkah ini diambil demi menjaga keadilan bagi para peserta.
"Kurang adil buat peserta yang duluan maju, nanti bisa intip-intip pertanyaan," kata Ateh saat dikonfirmasi, Selasa.
Tes wawancara kali ini juga tidak disiarkan langsung. Wartawan hanya diperbolehkan menunggu di luar Gedung 3 Kantor Kemensetneg.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Sentimen: positif (33.3%)