Sentimen
Netral (87%)
14 Sep 2024 : 04.00
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Respons Anies Baswedan hingga Heru Budi soal Gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon' di Pilkada Jakarta

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

14 Sep 2024 : 04.00
Respons Anies Baswedan hingga Heru Budi soal Gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon' di Pilkada Jakarta

Liputan6.com, Jakarta - Gerakan "coblos 3 paslon" yang muncul menjelang Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024 mulai menarik perhatian publik. Sejumlah tokoh, seperti mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Pj Gubernur Heru Budi Hartono, memberikan tanggapan mereka terhadap fenomena politik ini.

Selain itu, bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Pramono Anung-Rano Karno, serta calon wakil gubernur lain Suswono, turut serta menyuarakan pandangan mereka tentang dampak gerakan tersebut terhadap dinamika politik di DKI Jakarta. Mereka menilai bahwa gerakan ini bisa mempengaruhi peta politik lokal.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, memperingatkan bahwa gerakan "coblos 3 paslon" bisa merusak demokrasi. Adi menyebut, gerakan ini muncul dari kekecewaan para pendukung Anies Baswedan, khususnya kelompok 'Anak Abah', yang merasa kecewa karena tokoh mereka tidak ikut dalam kontestasi Pilkada Jakarta.

"Sebagai sebuah gerakan politik, sebagai bentuk kemarahan, nggak ada persoalan. Cuma ini kemarahan yang tidak beralasan, kekecewaan yang tidak beralasan," kata dia, Kamis (12/9/2024).

Adi menilai, jika memang gerakan tersebut sampai di masa pencoblosan Pilkada Jakarta, hal ini akan berpengaruh terhadap legitimasi pemenang pilkada. Karena itu, dia berharap ekspresi kemarahan dan kekecewaan itu tidak terus berlanjut.

"Semoga saja gerakan coblos tiga paslon itu hanya sebatas emosi sesaat dan tidak banyak yang melakukan," jelas Adi.

Selanjutnya, respons lain juga muncul dari anggota Komisi II DPR Guspardi Gaus yang menyoroti masalah ini. Dia mengimbau warga Jakarta tetap menggunakan hak suara secara sah. Meskipun, dia memahami bahwa gerakan tersebut sebagai bentuk aspirasi kekecewaan dari masyarakat

"Itu kan bentuk kekecewaan atau bentuk dari protes mereka yang kecewa dalam pelaksanaan pemilu. Namun ini tidak bisa dinamakan golput karena mereka tetap ingin memakai hak suaranya namun tidak sah," kata Guspardi, dalam keterangan resmi, Kamis (12/9/2024).

Berikut sederet respons dari Anies Baswedan, hingga Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi terkait fenomena 'Coblos 3 Calon' di Pilkada Jakarta 2024, sebagaimana dihimpun Tim News Liputan6.com:

Sentimen: netral (87.7%)