Salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang konstruksi, PT Waskita Karta diduga menunggak pembayaran katering.

Berawal dari laporan seorang pemilik UMKM katering yang diterima oleh bos kontraktor Ronald Sinaga.

Pemilik katering itu mengaku mendapatkan proyek pesanan katering dari Waskita selama dua bulan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Namun hingga kini, pihak Waskita disebut belum membayar tagihan katering tersebut.

Tak tanggung-tanggung, nominal tagihannya sekitar Rp900 juta, nyaris semiliar.

Gerak tak kunjung dibayar, pemilik katering itu pun nampaknya akan menempuh jalur hukum.

Bukti percakapan pemilik UMKM katering dengan Ronald Sinaga. (X @brorondm)

Namun ia hanya memiliki bukti berupa potongan pajak, pesan WhatsApp, dan tanda terima.

"Apakah memiliki kekuataan hukum apabila tagihan tidak dibayar-bayar pak?" tanya pemilik katering ke Ronald Sinaga, dikutip Kilat.com dari akun X @brorondm.

Mirisnya lagi, pemilik katering tersebut mengaku kerap mendapatkan respons tidak mengenakan setiap kali menagih.

"Outstanding hampir 1 miliar, setiap di follow up kadang orang lapangan lebih galak daripada kita. Makanya ini saya lagi push cuman ya dari mereka bilang suruh nunggu terus," ujarnya lagi.

"Masalahnya yang handle penagihan kalau ditagih marah, malah nggak balas dan bilang kalau saya belum kabarin berarti masih proses gitu, kami jadi kebingungan," tambahnya.

Hingga berita ini dimuat, belum ada keterangan resmi dari pihak Waskita. (*)

Foto: Pemilik UMKM katering keluhkan pihak BUMN Waskita yang tak kunjung membayar tagihan. (Kolase dok. Waskita dan X @brorondm)