Sentimen
Positif (100%)
14 Sep 2024 : 08.29
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pertamina

Kab/Kota: Kelapa Gading

Bersama International Maritime Health Association dan Kesatuan Pelaut Indonesia, PMSol Gelar Sharing Session Kesehatan Mental Kru Laut Sabtu, 14/09/2024, 08:29 WIB

14 Sep 2024 : 08.29 Views 2

Wartaekonomi.co.id Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News

Bersama International Maritime Health Association dan Kesatuan Pelaut Indonesia, PMSol Gelar Sharing Session Kesehatan Mental Kru Laut
Sabtu, 14/09/2024, 08:29 WIB
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina Marine Solutions (PMSol) menyelenggarakan kegiatan sharing session bertema Kemerdekaan Kesehatan Mental di Laut bertempat di Harris Hotel Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Selasa, 13 Agustus. Kegiatan sharing session ini digelar sebagai bentuk perhatian PMSol atas isu kesehatan mental crew kapal. Crew kapal sendiri memiliki peran krusial sebagai roda penggerak perekonomian nasional maupun internasional. 

Direktur PMSol, Dian Prama Irfani menyampaikan bahwa kesehatan mental pelaut menjadi perhatian mengingat peran penting pelaut dalam menjaga keberlangsungan distribusi ke seluruh wilayah Indonesia. Sharing session ini diharapkan dapat memformulasikan sebuah solusi program atau suatu gerakan inisiatif untuk meningkatkan kesehatan mental pelaut.

“It is a huge opportunity for us to sit together with the International Maritime Health Association and Kesatuan Pelaut Indonesia to discuss and formulate joint initiatives, research, and improvement programs aimed at enhancing the mental health of our beloved seafarers,” ujar Dian Prama Irfani dalam sambutannya.

Sharing session ini menghadirkan tiga narasumber, Director of Board Member of the International Maritime Health Association (IMHA), Brant Connors yang merupakan representasi dari International Transport Worker’s Federation, Sekretaris Jenderal Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI), I Dewa Nyoman Budiasa, Manager Crewing Tanker PMSol, Capt. Sofyani Faisol, dan dimoderatori oleh Capt. Doddy Amrih Prayogo. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 50 crew kapal baik secara luring maupun daring. 

Baca Juga: Antusiasme Tinggi, Pertamina Ajak Media Ikuti Anugerah Jurnalistik Pertamina 2024

Director of Board Member IMHA, Brant Connors dalam pemaparannya menyampaikan pentingnya kesehatan mental yang baik dan manajemen stres. Stres adalah reaksi seseorang terhadap tekanan berlebihan atau tuntutan lain yang dibebankan pada mereka. Brant Connors menyampaikan bahwa pelaut harus menyadari semua orang mengalami stres tetapi kalau tidak terkontrol akan bahaya untuk kesehatan. Brant Connors mengemukakan metode 3R dalam manajemen stres yakni Recognize, Reverse, Resilience. 

“Recognize (kenali), saat tubuh Anda mengalami stres. Dengan mengenali, Anda dapat mengetahui apa yang memicunya. Reverse (membalikkannya), mencoba menghilangkan pemicu stres tersebut. tanyakan pada diri sendiri apa yang dapat Anda lakukan untuk menghentikan pemicu stres ini. Resilience (ketahanan), sesuatu yang harus Anda coba dan bangun setiap saat untuk mencegah burn out (kelelahan fisik, emosional, dan mental),” ujar Brant Connors dalam pemaparannya.

Upaya memulai untuk memperhatikan kesehatan mental bagi industri maritim per 2026 adanya kewajiban komponen manajemen stres dan kesehatan mental yang baik dalam kurikulum politeknik dan akademi maritim. Brant Connors menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara pertama yang bekerja sama dengan International Transport Workers’ Federation (ITF) untuk menyelenggarakan penanganan stres dan kesehatan mental dalam kurikulum nasional melalui model Training of Trainers  (ToT).

Capt. Sofyani Faisol sebagai narasumber dan praktisi menyampaikan bahwa kesehatan mental dan kesejahteraan pelaut merupakan salah satu tantangan bagi perusahaan crew manning dan Ship’s Owner. Secara umum, masalah kesehatan mental dapat mempengaruhi perilaku pelaut yang dapat menjadi risiko besar bagi kesejahteraan pelaut dan keselamatan navigasi. 

“Faktor penyebab rentannya kesehatan mental pelaut dapat berupa shipboard factor seperti jauh dari rumah atau keluarga, kesepian, dan isolasi, ship-specific factor seperti tekanan pekerjaan, kualitas makanan yang kurang baik, dan crew-related factors seperti kelelahan, bosan, dan sulitnya berkomunikasi dengan atasan. Ini menjadi akumulasi seorang pelaut menderita mental health” Ujar Capt. Sofyani Faisol.

Baca Juga: Pertamina Paparkan Bisnis Hulu hingga Hilir di Tanah Papua

Sekjen KPI, I Dewa Nyoman Budiasa, menegaskan diperlukan konsolidasi kebijakan peraturan dari berbagai pihak baik dari stakeholder maupun perusahaan industri maritim untuk mendukung harmonisasi kebijakan. KPI memiliki peran untuk aktif memastikan para pelaut memiliki perjanjian kerja yang minimal sesuai regulasi sehingga dapat menunjang kesejahteraan pelaut.

Diharapkan dapat membuka mindset para pekerja seabase maupun shorebase dimana kesehatan mental merupakan faktor yang menentukan parameter kinerja pekerja, karena dengan kesehatan mental yang baik tentu akan meningkatkan kinerja perusahaan secara langsung. 

Diperlukan kerja sama semua pihak dalam bersama-sama membangun shipping industri Indonesia yang memperhatikan kesehatan mental dan kesejahteraan pelaut. Secara khusus diharapkan ke depan PMSol dapat menjadi mitra kolaborasi utama dari IMHA dan KPI. 

Dengan terselenggaranya acara ini, maka semakin menegaskan eksistensi dan peran penting PMSol dalam upaya pembangunan iklim dunia pelaut baik nasional dan internasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Sentimen: positif (100%)