Sentimen
Positif (99%)
14 Sep 2024 : 06.44
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Institusi: Dewan Pers

Antisipasi Disinformasi Pilkada, Media Televisi Diimbau Perbanyak Show Journalism

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

14 Sep 2024 : 06.44
Antisipasi Disinformasi Pilkada, Media Televisi Diimbau Perbanyak Show Journalism

JAKARTA, iNews.id - Pilkada 2024 akan dilangsungkan secara serentak di seluruh provinsi di Indonesia. Salah satu ancaman Pilkada 2024 yakni disinformasi yang bisa dicegah dengan show journalism oleh media televisi.

Media televisi mempunyai peran penting untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Penyebaran disinformasi seperti video deepfake dengan mudah menyebar dan memiliki kualitas gambar yang bagus. Kondisi tersebut harus diantisipasi, agar kekacauan informasi yang terjadi dalam pemilu tidak terulang kembali.

Baca Juga

KPU Ingatkan Ajakan Tak Gunakan Hak Suara di Pilkada 2024 Bisa Dipidana 

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan salah satu cara menangkal penyebaran disinformasi tersebut dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. 

Pemanfaatan AI dalam jurnalisme menurut Nezar akan memudahkan dalam menyaring informasi yang akan disampaikan ke masyarakat. 

Baca Juga

KPU Kembali Buka Pendaftaran Pilkada bagi Paslon yang Sempat Ditolak

“Artificial Intelligence bisa untuk pengecekan fakta dan analisa disinformasi,” katanya dalam sambutannya di acara Konsolidasi Nasional Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) yang berlangsung di Hotel Peninsula, Jakarta, Jumat (13/9/2024).

Selain pengecekan fakta dan analisis disinformasi, teknologi AI dalam jurnalisme juga bisa digunakan untuk personalisasi dan otomatisasi konten, peringkasan  dan penyusunan teks dan chatbot untuk interview dan survei publik. 

Nezar mengatakan, media nasional bisa menerapkan model bisnis multiplatform dengan menyajikaN berita dibeberapa platform konten sekaligus. Kedua, menghadirkan konten show jurnalism yang fokus pada konten berita mendalam, spesifik dan menarik. 

Ketiga, diversifikasi dan penyajian konten berkualitas melalui skema digital subscription. Terakhir pemanfaatan teknologi terkini seperti Artifcial Intelligence dalam kegiatan jurnalistik seperti pembuatan konten berita dan penerjemahan berita. 

Konsolidasi Nasional, yang mengambil tema Eksistensi TV Berita dan Kemerdekaan Pers di Era AI, digelar dalam rangka memperingati hari jadi IJTI yang ke 26 tahun. Selain Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, hadir dalam acara tersebut Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, Karo Penmas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, dan pemimpin redaksi dari sejumlah stasiun televisi serta perwakilan pengurus IJTI dari seluruh provinsi.

Ketua Umum IJTI Herik Kurniawan mengatakan, teknologi kecerdasan buatan bisa memberi manfaat dan juga bisa menjadi ancaman. 

“Bisa memudahkan juga bisa mengancam, dan jurnalis televisi harus bisa mengantisipasi ancaman tersebut,” katanya. 

Salah satu cara mengantisipasinya dengan menggelar Konsolidasi Nasional. “Kita akan menyerap banyak ilmu dari narasumber yang kita hadirkan untuk menambah pengetahuan tentang teknologi AI,” katanya.

Editor : Muhammad Fida Ul Haq

Sentimen: positif (99.1%)