Sentimen
Negatif (50%)
14 Sep 2024 : 00.34
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Gerakan Coblos Semua Paslon Berpotensi Merusak Proses Demokrasi

14 Sep 2024 : 00.34 Views 2

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

Gerakan Coblos Semua Paslon Berpotensi Merusak Proses Demokrasi

Harianjogja.com, JAKARTA—Munculnya ajakan atau gerakan untuk mencoblos semua pasangan calon (paslon) menjelang Pilkada 2024 berpotensi merusak proses demokrasi.

Koordinator Nasional Prabowo-Gibran Digital Team (Pride) Anthony Leong mengatakan munculnya gerakan tusuk 3 paslon di Pilkada Jakarta misalnya justru membodohi masyarakat karena hal itu dinilai tidak produktif.

BACA JUGA: Bambang Pacul Resmi Pimpin Tim Pemenangan Andika-Hendrar

"Pilkada seharusnya menjadi sarana pendidikan politik yang baik bagi masyarakat, bukan menjadi ajang untuk membuat gerakan-gerakan yang tidak produktif," kata Anthony di Jakarta, Rabu (11/9/2024)

Pilkada Jakarta 2024 akan diikuti oleh tiga bakal pasangan calon (paslon), yakni Pramono Anung-Rano Karno, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Ridwan Kamil-Suswono.

Menurut dia, gerakan tersebut justru mengarahkan masyarakat untuk menciptakan surat suara yang tidak sah. Hal itu pun berdampak lebih buruk jika dibandingkan dengan aksi golput.

"Seharusnya momen pilkada ini untuk mengajak masyarakat Jakarta menentukan pilihannya, bukan justru mengarahkan mereka untuk membuat surat suara tidak sah," katanya.

Untuk itu, kata dia, ide tersebut tidak perlu diikuti karena hanya akan cederai proses demokrasi di Indonesia.

Ia mengimbau kepada warga Jakarta agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak untuk menentukan pemimpin kota selama 5 tahun ke depan.

"Perhatikan dengan baik program-program dari ketiga pasangan calon, kemudian pilihlah dengan hati nurani agar Jakarta bisa menjadi kota yang lebih maju selama 5 tahun ke depan," kata dia.

Di samping itu, Anthony mengajak kaum muda Jakarta untuk aktif mengawal proses demokrasi ini agar berjalan dengan baik, sekaligus mampu menekan angka golput.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Sentimen: negatif (50%)