Sentimen
Netral (57%)
13 Sep 2024 : 23.29
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: Senayan, Jatinegara

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Suswono Ngaku Sudah Cek ke RK soal Viral Ditolak di Jatinegara: Itu Tak Benar

13 Sep 2024 : 23.29 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Suswono Ngaku Sudah Cek ke RK soal Viral Ditolak di Jatinegara: Itu Tak Benar

Jakarta -

Calon wakil gubenur Jakarta Suswono mengaku sudah mengecek soal beredar video di media sosial bernarasi bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil ditolak kala kunjungan ke Jatinegara, Jakarta Timur. Suswono menyebut sudah mengecek langsung kabar tersebut ke Ridwan Kamil.

"Itu tidak benar ya. Itu framing aja. Wong saya sudah cek ke Pak Ridwan Kamil 'Bener ditolak?', 'Nggak, wong abis itu dia malah selfie sama saya', katanya," tutur Suswono di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2024).

Suswono juga menepis kabar Ridwan Kamil tak diterima kala mengunjungi makam Mbah Priok. Dia berharap kontestasi Pilkada di Jakarta bisa berjalan dengan aman dan damai.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, waktu di Mbah Priok, juga dia sambutan sampai penuh nggak ada disuruh turun-turun gitu. Jadi tolonglah bikin suasana yang damai, yang nyaman demokrasi ini," tambahnya.

PKS Bela RK

Sebelumnya, beredar video di media sosial bernarasi Ridwan Kamil yang ditolak kala kunjungan ke Jatinegara, Jakarta Timur. Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid, mengatakan kemungkinan pihak yang melakukan teriakan penolakan berarti belum mengenal secara personal dengan Ridwan Kamil.

"Jadi kalau saya lihat sih, mungkin karena belum ketemu secara personal saja dengan Kang Emil ya. Kalau sudah bertemu langsung personal dengan Kang Emil dan Suswono akan lebih mudah dan akan menerimanya ya," kata Kholid dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/9).

Kholid mengatakan hal itu sebagai bentuk ekspresi warga Jakarta yang belum mengenal Ridwan Kamil. Menurutnya secuplik peristiwa yang beredar di media sosial tak menggambarkan keseluruhan warga Jakarta terhadap pemimpin ke depan.

"Hal yang sangat biasa sekali saya kira. Jadi, ekspresi yang namanya ketidaksukaan atau ekspresi penerimaan dalam satu sisi yang lain itu hal yang biasa. Misal ada peristiwa seperti itu, saya pikir tak mencerminkan situasi secara keseluruhan," katanya.

Dia mengatakan dalam kontestasi Pilkada saat ini ekspresi ketidaksukaan banyak juga terjadi di tempat lain, bukan hanya di Jakarta. Ia memandang hal ini sebagai dinamika di masyarakat yang mesti dihargai.

"Jadi, saya pikir ini adalah dinamika yang terjadi di masyarakat. Sebuah ekspresi yang berasal dari masyarakat ya harus kita hormati. Kan kita negara demokrasi. Jadi kita harus menghormati itu," imbuhnya.

(dwr/whn)

Sentimen: netral (57.1%)