JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku prihatin isu gerakan mencoblos tiga pasangan calon yang berlaga pada Pilkada Jakarta 2024.

Gerakan tersebut masif digaungkan di media sosial dengan alasan ketiga pasangan calon yang mengikuti kontestasi Pilkada 2024 tak mewakilkan warga Jakarta.

“Ya saya prihatin, demokrasi kita masih belum aspiratif. Tentu kita harapkan dari calon yang ada kita optimalkan, maksimalkan sehingga kita berharap tidak ada golput,” ujar Muhaimin di Gedung DPR RI, Minggu (8/9/2024).

Menurut Muhaimin, hak suara yang dimiliki masyarakat Jakarta sebaiknya dipakai untuk menitipkan aspirasi ke salah satu kandidat.

Baca juga: Ahmad Sahroni Jadi Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono pada Pilkada Jakarta 2024

Dengan begitu, akan terjadi kontrak politik dengan calon kepala daerah di Jakarta, yang nantinya bisa ditagih masyarakat ketika pilihannya memenangi kontestasi.

“Daripada golput, mending aspirasinya dititipkan kepada salah satu calon, terserah. Sehingga kontrak politik terjadi," kata Muhaimin.

"Kalau terpilih harus melakukan apa, kalau tidak melakukan itu kontrak politiknya apa. Misalnya lakukan demo besar-besaran,” lanjutnya.

Wakil Ketua DPR RI itu menambahkan, demokrasi hari ini harus produktif. Salah satunya diwujudkan dengan tidak golput saat pemilihan.

“Kontrak politik lebih penting daripada golput, sayang hak suaranya,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Pilkada Jakarta 2024 bakal diikuti oleh tiga bakal calon gubernur dan wakil gubernur.

Pertama adalah pasangan Pramono Anung dan Rano Karno yang diusung PDI Perjuangan dan didukung Partai Hanura. 

Kedua, pasangan Ridwan Kamil-Suswono yang diusung belasan partai politik yaitu Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, Nasdem, PSI, PKB, Gelora, Prima, PKN Perindo, PAN, PPP, dan Garuda.

Ketiga adalah pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana yang maju Pilkada Jakarta 2024 melalui jalur independen.

Baca juga: Beredar Poster Anies-Muhaimin Maju Pilkada Jakarta, PKB: Ada yang Ngarep...