JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil gubernur Jakarta, Rano Karno mengaku ingin duduk dengan tenang di kursi DPR RI setelah dia kembali terpilih dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2024 lalu.

Hal tersebut disampaikan saat menyambangi Kampung Pedongkelan, RT 17/RW 13, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (7/9/2024).

“Saya 11 tahun di Provinsi Banten. Pertama, Wakil Bupati Tangerang, Wakil Gubernur Banten, dan jadi Gubernur Banten. Kelar tugasnya, jadi anggota DPR RI,” ujar Rano.

“Ah sudah, kita pikir, sudah cukup deh, kita mau tenang-tenang. Umur kita masih muda, 63 tahun. Artinya, sudah deh, saya mau tenang di komisi X,” lanjut Rano.

Baca juga: Temui Warga Kampung Pedongkelan, Rano Karno Singgung Sosok Calon Pemimpin yang Tak Dikenal Warga

Kendati demikian, pikirannya ternyata salah. Rano tiba-tiba saja dipanggil oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri.

Dalam perbincangannya dengan pemeran Doel dalam sinetron Si Doel Anak Sekolah itu, Megawati menyinggung soal Jakarta yang sebentar lagi berstatus Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

“Nah, tiba-tiba, Ibu Ketua Umum (Megawati) tunjuk saya. ‘Doel, lu kan orang Betawi. Ini kalau Jakarta enggak ada lagi, orang Betawi di mana?' Nah itu yang saya berpikir,” ujar Rano.

“(Katanya) ‘Doel, Jakarta itu bukan cuma Betawi. Ada Jawa, Sunda, ada Tionghoa, ada Makassar, ada Bugis. Semua menumpuk di Jakarta. Jadi, gue tugasin lu jadi Wakil Gubernur DKJ’,” lanjut dia.

Mendengar hal tersebut, Rano terkejut. Dia sempat bertanya kepada Megawati apakah beliau tidak salah menunjukkannya sebagai bakal calon wakil gubernur Jakarta.

Baca juga: Rano Karno: Kemarin Kita Hampir Dianggap Pakaian Kotor, Dimasukkan ke Kotak Kosong!

“(Megawati jawab). ‘Enggak. Ngapain lu sekolah jauh-jauh di Banten, 11 tahun. Sekarang, waktunya lu benahi kota lu sendiri’,” jelas Rano.

Untuk diketahui, dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2023, Rano Karno berpasangan dengan Pramono Anung yang juga merupakan kader PDI-P.