Sentimen
Positif (100%)
5 Sep 2024 : 20.15

Senyum Memberikan Rangsangan Positif di Sistem Otak

6 Sep 2024 : 03.15 Views 3

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

Senyum Memberikan Rangsangan Positif di Sistem Otak

Jakarta: Tersenyum memang memiliki banyak manfaat. Baru-baru ini sebuah studi University of South Australia mengungkap tentang dampak positif lain dari senyum yang mampu memanipulasi sistem otak.  Penelitian dipimpin oleh pakar kognitif, Fernando Marmolejo-Ramos. Ia pertama kali mempublikasikan hasil eksperimennya atas senyum melalui jurnal 'Experimental Psychology'.  Menurut Fernando, senyum dapat dimanipulasi untuk mengetahui korelasi antara otot wajah, gestur tubuh, dan rangsangan terhadap otak dari senyum itu sendiri. Manipulasi senyum dilakukan Fernando dan tim terhadap sejumlah peserta penelitian. Para peserta diminta untuk menjaga senyumnya masing-masing dengan cara menggigit pensil.    Hasil pengamatan menunjukan bahwa senyum tidak hanya memicu aktivitas otot di wajah tapi juga gestur tubuh, kemudian dari keduanya dapat menghasilkan rangsangan positif bagi peserta. "Ketika otot-otot Anda mengatakan Anda bahagia, Anda lebih cenderung melihat dunia sekitar dengan cara yang positif. Dalam penelitian, kami menemukan bahwa ketika seseorang dapat 'memaksa' dirinya untuk tersenyum, maka ia dapat merangsang pusat emosi dalam otak yakni amigdala untuk melepaskan neurotransmiter, yang menjaga keadaan emosional seseorang tetap positif," kata Fernando, seperti dilansir Sciencedaily. Senyum mampu merangsang otak untuk memunculkan rasa bahagia Fernando menambahkan eksperimen bernama 'Pen in Teeth' ini menjadi implikasi yang menarik untuk kesehatan mental. Jika seseorang bisa 'menipu' otaknya sendiri dengan dengan senyum, maka ia dapat memanfaatkan mekanisme ini untuk memicu rasa 'bahagia'. "Singkatnya, sistem persepsi dan motorik saling terkait saat kita memproses rangsangan emosional. Pendekatan 'pura-pura tersenyum', saat berhasil dapat menghasilkan sesuatu yang berharga yang kita harapkan," pungkas Fernando.

Jakarta: Tersenyum memang memiliki banyak manfaat. Baru-baru ini sebuah studi University of South Australia mengungkap tentang dampak positif lain dari senyum yang mampu memanipulasi sistem otak. 
 
Penelitian dipimpin oleh pakar kognitif, Fernando Marmolejo-Ramos. Ia pertama kali mempublikasikan hasil eksperimennya atas senyum melalui jurnal 'Experimental Psychology'. 
 
Menurut Fernando, senyum dapat dimanipulasi untuk mengetahui korelasi antara otot wajah, gestur tubuh, dan rangsangan terhadap otak dari senyum itu sendiri.
Manipulasi senyum dilakukan Fernando dan tim terhadap sejumlah peserta penelitian. Para peserta diminta untuk menjaga senyumnya masing-masing dengan cara menggigit pensil. 
 
Hasil pengamatan menunjukan bahwa senyum tidak hanya memicu aktivitas otot di wajah tapi juga gestur tubuh, kemudian dari keduanya dapat menghasilkan rangsangan positif bagi peserta.
 
"Ketika otot-otot Anda mengatakan Anda bahagia, Anda lebih cenderung melihat dunia sekitar dengan cara yang positif. Dalam penelitian, kami menemukan bahwa ketika seseorang dapat 'memaksa' dirinya untuk tersenyum, maka ia dapat merangsang pusat emosi dalam otak yakni amigdala untuk melepaskan neurotransmiter, yang menjaga keadaan emosional seseorang tetap positif," kata Fernando, seperti dilansir Sciencedaily.

Senyum mampu merangsang otak untuk memunculkan rasa bahagia


Fernando menambahkan eksperimen bernama 'Pen in Teeth' ini menjadi implikasi yang menarik untuk kesehatan mental. Jika seseorang bisa 'menipu' otaknya sendiri dengan dengan senyum, maka ia dapat memanfaatkan mekanisme ini untuk memicu rasa 'bahagia'.
 
"Singkatnya, sistem persepsi dan motorik saling terkait saat kita memproses rangsangan emosional. Pendekatan 'pura-pura tersenyum', saat berhasil dapat menghasilkan sesuatu yang berharga yang kita harapkan," pungkas Fernando.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(PRI)

Sentimen: positif (100%)