Sentimen
Positif (97%)
3 Sep 2024 : 20.30

Dokter di Balikpapan Diduga Lecehkan Pasien, Gerayangi dan Buka Celana Korbannya

4 Sep 2024 : 03.30 Views 3

Oposisicerdas.com Oposisicerdas.com Jenis Media: News

Dokter di Balikpapan Diduga Lecehkan Pasien, Gerayangi dan Buka Celana Korbannya

Seorang dokter diduga lecehkan perempuan secara seksual di sebuah klinik kesehatan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Sabtu (31/8/2024) lalu.

Korban saat itu diperiksa pada pukul 10.00 WIita dan dia dilayani dokter berinisial FT. Awalnya semua berjalan normal seperti pemeriksaan tekanan darah.

Semua berubah sewaktu si dokter meminta pasien membuka sebagian pakaian dengan alasan akan menempelkan stetoskop. Anehnya, si dokter tak cuma meminta sebagian pakaian dilepas, melainkan bra juga.

Pasien pun ikut saja, karena mengira itu adalah prosedur kesehatan. Korban makin merasa janggal saat stetoskop diarahkan ke payudara pasien, bukan ke area jantung.

Saat itu pasien masih diam saja. Pasien mulai gusar sewaktu si dokter memelotori celana dan celana dalam pasiennya bahkan sampai menggerayangi area sekitar kelamin pasien itu.

Menurut sumber yang berkawan dengan si pasien, dokter juga sempat bertanya apa si pasien sudah menikah atau belum.

Setelah pemeriksaan selesai, pasien pun bertanya kepada petugas klinik soal apakah ada prosedur kesehatan seperti yang dilakukan dokter kepadanya. Si pegawai klinik pun bilang kalau tak ada hal seperti itu atas nama kesehatan.

Pasien pun marah. Ia memanggil kawannya dan  mendatangi si dokter dan dokter itu membantah sembari membawa nama tuhan.

Tak puas, pasien itu melapor ke Unit PPA Polresta Balikpapan pada hari yang sama. Korban telah diperiksa, begitu juga dokter FT.

Kasi Humas Polresta Balikpapan, Ipda Sangidun, juga membenarkan kasus ini. Katanya, kasus ini ditangani oleh penyidik dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Balikpapan.

"Unit PPA masih mendalami. Perkembangan akan disampaikan kalau semua data lengkap," ungkapnya dalam keterangan tertulis Selasa (3/9/2024).

Foto: Ilustrasi pasien di rumah sakit (Pixabay)

Sentimen: positif (97%)