Sentimen
Positif (100%)
1 Sep 2024 : 12.11
Partai Terkait

Bahlil dan Pertaruhan Masa Depan Golkar

1 Sep 2024 : 19.11 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Bahlil dan Pertaruhan Masa Depan Golkar

DITENGAH ramai partai politik menggelar siklus pergantian ketua umum, tampaknya hanya Munas Partai Golkar yang paling banyak menyedot perhatian publik.

Bagaimana tidak, Airlangga Hartarto secara tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar.

Padahal, dukungan untuk Airlangga agar memimpin kembali Golkar, tampak menguat jauh sebelum Ia memutuskan mengundurkan diri.

Airlangga mengemukakan, keputusan pengunduran dirinya dari pucuk partai berlambang pohon beringin, dilatari pertimbangan ingin memastikan stabilitas transisi pemerintahan kedepan.

Dalam Munas Golkar XI yang digelar pertengahan Agustus (21/8), Bahlil Lahadalia resmi ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029. Sebagai calon tunggal, Ia terpilih secara aklamasi.

Bagaimana wajah baru Golkar kedepan? Mampukah Golkar mendulang kembali kemenangan pada Pemilu 2029?

Tentu saja, semua pertanyaan besar itu akan tergantung pada kemampuan Bahlil dalam memimpin Golkar kedepan.

Sejauhmana kesungguhan melakukan transformasi Golkar kedepan agar lebih baik, setidaknya dapat kita uji melalui kebijakan-kebijakan yang akan diambil. Karena sejatinya, “politik itu adalah tindakan, bukan kata-kata”.

Menanti tindakan nyata

Terpilihnya Bahlil dalam usianya yang relatif muda, 48 tahun, adalah kali pertama dalam sejarah kepemimpinan Partai Golkar.

Dalam usia yang terbilang muda, memimpin partai besar sekaliber Partai Golkar, menjadi momentum untuk melakukan "shifting elite" diinternal Golkar secara menyeluruh.

Dalam shifting elite ini, Bahlil akan diuji keberanianya dalam melakukan pembenahan, sekaligus kepiawaianya dalam menjamin soliditas partai tetap terjaga.

Pembenahan ini, salah satunya akan nampak dari keberanian menyusun kepengurusan dengan memperbanyak tampilnya kader-kader muda.

Tentu saja, kategorisasi muda tidak hanya sebatas dari sisi usia semata, melainkan sosok kader yang memiliki kualifikasi: prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas, dan tidak tercela (PD2LT).

Bagaimanapun, prinsip "PD2LT" ini, telah menjadi pedoman baku untuk menilai apakah seorang kader pantas dan tepat menduduki posisi-posisi penting di internal Golkar sekaligus jabatan publik.

Jika dapat dilakukan dengan baik, menghadirkan kader muda dalam struktur kepengurusan Partai Golkar di semua tingkatan, penting untuk regenerasi.

Sentimen: positif (100%)