Sentimen
Positif (99%)
29 Agu 2024 : 05.05
Informasi Tambahan

Hewan: Domba

Institusi: Populi Center

Partai Terkait

Isu Keretakan Hubungan Jokowi - Prabowo Disebut Hanya Upaya Adu Domba, Pengamat: Transisi Pasti Dijaga Betul oleh Keduanya

29 Agu 2024 : 12.05 Views 2

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Isu Keretakan Hubungan Jokowi - Prabowo Disebut Hanya Upaya Adu Domba, Pengamat: Transisi Pasti Dijaga Betul oleh Keduanya

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik sekaligus peneliti senior Populi Center, Usep Saepul Ahyar mengatakan, isu keretakan hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan presiden terpilih Prabowo Subianto diduga merupakan upaya adu domba dari pihak tertentu.

Pasalnya, hubungan keduanya yang terlihat di muka publik baik-baik saja. Selain itu, peralihan kekuasaan atau transisi pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo saat ini berjalan mulus.

Menurut Usep, dalam konteks politik dan bernegara antara Presiden Jokowi dan Prabowo memiliki visi dan misi yang sama mengenai Indonesia ke depan, sehingga terlalu dini jika kemudian hubungan kedua tokoh tersebut dinilai tidak akur.

“Terlalu cepat sih kalau bertengkar atau retak, tapi potensi-potensi untuk retak dalam politik biasa terjadi, tapi bisa jadi juga ada adu domba,” ujar Usep, Rabu (28/8/2024).

Usep menambahkan bahwa Presiden Jokowi dan Prabowo masih terikat oleh kepentingan yang sama terkait masa transisi pemerintahan. Bagi Presiden Jokowi, ia ingin akhir masa pemerintahannya berjalan dengan 'soft landing' atau mulus. Begitu juga dengan Prabowo, yang bertekad melanjutkan pemerintahan agar dapat segera menjalankan program kerja.

" Artinya kalau dalam konteks transisi saat ini pasti dijaga betul oleh keduanya, transisi ini kan punya kepentingan bersama dalam konteks pemerintahan,” ucapnya.

Sementara dalam konteks pribadi, Usep berpendapat bahwa Jokowi dan Prabowo adalah negarawan yang masih bisa saling berkomunikasi jika ada perbedaan, serta mampu mengesampingkan ego masing-masing.

Misalnya, Prabowo menurunkan egonya dengan menerima menjadi anak buah Presiden Jokowi dalam kabinet. Sebaliknya, Presiden Jokowi juga banyak memberikan ruang dan berkontribusi bagi perjalanan politik Prabowo.

"Saya kira retak gak lah, kedua orang ini kan kalau secara pribadi dua-duanya negarawan, beberapa hal juga kan ketemu, beberapa hal juga ada yang mengalah," terang Usep.

" Pak Prabowo misalnya masuk ke kabinet Jokowi itu juga antara lain sebenarnya menyampingkan ego masing-masing dan itu sudah teruji begitu," tambahnya.

Tidak hanya dengan Presiden Jokowi, Usep juga berpendapat bahwa Prabowo memiliki hubungan yang baik dengan elite politik lainnya dalam rangka menjaga kerukunan dan persatuan bangsa.

"Bahwa masing-masing punya kepentingan itu kan biasa, tapi kalau lebih dalam secara pribadi saya kira Pak Prabowo dengan politisi manapun tidak ada masalah," bebernya.

Usep juga menekankan bahwa dengan kekuasaan yang sudah di depan mata, Prabowo harus bisa menjaga agar Presiden Jokowi dapat mengakhiri masa jabatannya dengan terhormat, terutama di tengah berbagai isu politik yang berkembang menjelang akhir masa pemerintahan Jokowi.

"Biar terhormat juga, tidak terlalu turbulance, tidak terlalu kencang, biar mulus, biar terhormat Jokowi turunnya nanti, itu juga kan berkepentingan. Kalaupun ada sinyal atau tanda-tanda retak mungkin terlalu cepat untuk saat ini, karena kepentingannya masih banyak yang bisa menyatukan di antara keduanya,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, juga menegaskan bahwa hubungan antara Presiden Jokowi dan Prabowo dalam keadaan baik dan selalu kompak. Bahkan, proses transisi keberlanjutan pemerintahan keduanya berjalan sangat lancar.

"Saya kira tidak ada keretakan. Mereka selalu kompak selama ini. Berbagai kebijakan pemerintahan Presiden dan Pak Prabowo ke depan proses transisinya kan sudah sangat baik," kata Ace dalam keterangannya, dikutip Rabu (28/8/2024).

Ace juga menegaskan bahwa hubungan Jokowi dan Prabowo tetap solid, salah satunya ditunjukkan dengan diakomodasinya program-program Prabowo-Gibran melalui Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

"Berbagai program Presiden Prabowo-Gibran diakomodasi di RAPBN 2025. Jadi, saya kira tidak ada keretakan, (hubungan mereka) solid," tegasnya.

Sentimen: positif (99.9%)