Sentimen
Netral (48%)
28 Agu 2024 : 06.22
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak, Rezim Orde Baru

Kab/Kota: Sleman

Partai Terkait

Putusan soal Pilkada, Megawati Puji Mahkamah Konstitusi dan Mahasiswa

28 Agu 2024 : 13.22 Views 3

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

Putusan soal Pilkada, Megawati Puji Mahkamah Konstitusi dan Mahasiswa

Harianjogja.com, JAKARTA—Para hakim Mahkamah Konstitusi (MK) disebut masih memiliki hati nurani dan para mahasiswa telah bergerak menyuarakan kebenaran. Hal ini diungkapkan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dengan mengungkapkan rasa syukurnya terkait dengan Putusan MK soal gugatan Pilkada.

Hal itu disampaikan Megawati untuk merespons Putusan MK Nomor Nomor 60/PUU/XXII/2024 yang mengubah ambang batas pencalonan partai politik atau gabungan partai politik untuk mengusung pasangan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah.

“Alhamdulillah akhirnya MK, hakim-hakimnya ternyata masih punya nurani dan keberanian,” kata Megawati saat berpidato dalam pengumuman calon kepala daerah gelombang ketiga di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (26/8/2024).

Dia mengatakan dirinya tidak bisa membayangkan jika hukum dimainkan. Apalagi, mempermainkan putusan MK.

“Saya tidak bisa bayangkan loh, kalau hukum di ini kan, dimainkan, padahal kan ada hierarki-nya gitu. Harus mengurus apa boleh buat, ya begitu hukum di Indonesia ini,” ujar Megawati.

Ketua Dewan Pengarah BRIN ini pun juga mengatakan dirinya bertemu dengan para civil society yang bergerak terkait dinamika putusan MK beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Poros Baru Sulit Terbentuk di Pilkada Sleman, Ini Alasannya

Lalu, dia juga memuji para mahasiswa yang sudah mulai sadar dan bergerak terhadap ketidakadilan yang terjadi.

“Saya masih merasa bersyukur akhirnya mahasiswa rupanya kalau mudeng bahasa Jawa, bahasa Indonesianya apa? Mengerti,” kata Megawati.

Dia juga bercerita saat perjuangan menumbangkan Orde Baru di mana Megawati berpidato di hadapan para mahasiswa.

“Karena saya dulu, waktu itu beberapa masih ketemu saya, masih panggil mbak kan, 'mbak saya masih ingat loh situ ke Trisakti'. 'Hei kamu masih ingat?' 'Lah iya saya di situ dengar pidatonya mbak’. Jadi maksud saya, jelek-jelek saya itu tau peristiwa jaman mau reformasi itu loh,” jelas Megawati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Sentimen: netral (48.5%)