Jakarta: Politikus Wanda Hamidah mengunggah konten ‘Peringatan Darurat’ di Instagram pribadinya. Ia juga mengumumkan dirinya keluar dari Partai Golkar.   Dalam unggahannya, Wanda juga mengemukakan kekecewaannya terhadap rangkaian peristiwa politik yang terjadi di Indonesia saat ini. Aktivis 1998 ini menegaskan ia tidak mau berada pada pihak yang salah.   “I'm out from Golkar. I don't wanna be in a wrong side of history. I love my country too much. Indonesia is not for sale. Panjang umur perlawanan! (Saya keluar dari Golkar. Saya tidak mau berada di bagian sejarah yang salah. Saya terlalu cinta negara saya. Indonesia tidak untuk dijual),” tulis Wanda Hamida.     Tidak sekali, konten ‘Peringatan Darurat’ itu diunggah sebanyak dua kali. Pada unggahan keduanya, ia mengunggah ulang postingan Bivitri Susanti mengenai ajakan untuk ikut menyuarakan keresahannya terkait kondisi politik saat ini.   “Mereka perusak konstitusi, kita penjaga konstitusi. Mereka bisa melakukan pembangkangan konstitusi, kita bisa melakukan pembangkangan warga (civil disobedience). Sampai ketemu di jalanan, di ruang2 diskusi, di media sosial, di manapun kamu bisa, tapi kita harus bergerak. Ini darurat negara hukum dan demokrasi. Darurat,” ujarnya.     Wanda Hamidah membenarkan niatnya untuk hengkang dari Partai Golkar. Ia menjelaskan, ada rangkaian peristiwa politik yang berseberangan dengan prinsip dan nuraninya hingga dia melayangkan surat pengunduran diri sebagai kader Golkar.   “Per hari ini sudah dilayangkan (pengunduran diri) dalam bentuk surat ke DPP,” kata Wanda, dikutip Antara, Kamis, 22 Agustus 2024.  

Jakarta: Politikus Wanda Hamidah mengunggah konten ‘Peringatan Darurat’ di Instagram pribadinya. Ia juga mengumumkan dirinya keluar dari Partai Golkar.
 
Dalam unggahannya, Wanda juga mengemukakan kekecewaannya terhadap rangkaian peristiwa politik yang terjadi di Indonesia saat ini. Aktivis 1998 ini menegaskan ia tidak mau berada pada pihak yang salah.
 
“I'm out from Golkar. I don't wanna be in a wrong side of history. I love my country too much. Indonesia is not for sale. Panjang umur perlawanan! (Saya keluar dari Golkar. Saya tidak mau berada di bagian sejarah yang salah. Saya terlalu cinta negara saya. Indonesia tidak untuk dijual),” tulis Wanda Hamida.
 
 
 

 
Tidak sekali, konten ‘Peringatan Darurat’ itu diunggah sebanyak dua kali. Pada unggahan keduanya, ia mengunggah ulang postingan Bivitri Susanti mengenai ajakan untuk ikut menyuarakan keresahannya terkait kondisi politik saat ini.
 
“Mereka perusak konstitusi, kita penjaga konstitusi. Mereka bisa melakukan pembangkangan konstitusi, kita bisa melakukan pembangkangan warga (civil disobedience). Sampai ketemu di jalanan, di ruang2 diskusi, di media sosial, di manapun kamu bisa, tapi kita harus bergerak. Ini darurat negara hukum dan demokrasi. Darurat,” ujarnya.
 
 
Wanda Hamidah membenarkan niatnya untuk hengkang dari Partai Golkar. Ia menjelaskan, ada rangkaian peristiwa politik yang berseberangan dengan prinsip dan nuraninya hingga dia melayangkan surat pengunduran diri sebagai kader Golkar.
 
“Per hari ini sudah dilayangkan (pengunduran diri) dalam bentuk surat ke DPP,” kata Wanda, dikutip Antara, Kamis, 22 Agustus 2024.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(SUR)