Sentimen
Netral (96%)
24 Agu 2024 : 05.25
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cianjur, Pekalongan, Pesisir Selatan

Tokoh Terkait

BMKG: Masyarakat Harus Terus Waspada Akan Gempa Megathrust

Koran-Jakarta.com Koran-Jakarta.com Jenis Media: Nasional

24 Agu 2024 : 05.25
BMKG: Masyarakat Harus Terus Waspada Akan Gempa Megathrust

BMKG meminta masyarakat untuk terus meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan akan potensi gempa Megathrust yang ancamannya nyata, tetapi tidak bisa diprediksi kapan terjadi.

PEKALONGAN - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah II mengatakan Pemerintah Kota Pekalongan dan masyarakat tidak perlu panik terkait dengan adanya isu gempa Megathrust.

"Pemerintah daerah dan warga tidak terlalu panik. Akan tetapi, kami mengimbau perlu meningkatkan pengetahuan terhadap potensi kegempaan," kata Kepala BMKG Wilayah II Hartanto di Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (23/8).

Ia mengungkapkan bahwa potensi Megathrust memang nyata adanya, tetapi belum ada pengetahuan dan teknologi yang dapat memprediksikan kapan akan terjadinya dan berapa kekuatan gempa itu.

Kota Pekalongan berada di sisi utara Pulau Jawa, kata dia, berada di sebelah Selatan Megathrust dan sebelah barat Megathrust adalah Pulau Sumatera.

Dikatakannya, dari sisi lokasinya memang di sebelah selatan tetapi potensi terhadap gempanya untuk wilayah Megathrust yang berkekuatan sekitar magnitudo 8,7 bisa terkena dampak guncangannya bukan dampak daripada gempa itu.

Baca Juga :

Cuaca Hari Ini, Sebagian Besar Kota di Indonesia Cerah Berawan

"Oleh karena itu, kami akan terus melakukan antisipasi dan edukasi kepada masyarakat bahwa mereka hidup di wilayah yang mempunyai kerentanan terhadap potensi seisme sehingga warga diharapkan dapat melakukan kesiapsiagaan terutama daerah yang potensi gempa," katanya.

Hartanto mengatakan isu Megathrust potensinya nyata adanya tetapi kapan terjadi dan berapa kekuatannya belum ada teknologi dan pengetahuan yang bisa memprediksi. "Jadi, yang perlu kita lakukan adalah meningkatkan pengetahuan terhadap potensi gempa," katanya.

Tingkatkan Kewaspadaan

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat tiga kecamatan di wilayah selatan berpotensi terdampak tsunami dengan ketinggian air setinggi 18-26 meter ketika gempa bumi 8,7 magnitudo melanda pantai selatan Cianjur.

Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Kusmana Wijaya di Cianjur Jumat, mengatakan meski berpotensi namun pihaknya mengimbau warga di pesisir selatan agar tidak panik dan tetap waspada segera mengungsi ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana.

"Berdasarkan peta bahaya tsunami yang diperoleh dari BMKG terdapat tiga wilayah yang berpotensi terdampak bencana tsunami, Kecamatan Cidaun, Sindangbarang, dan Agrabinta dimana terdapat 18 desa, sehingga warga diminta untuk waspada," katanya.

Bahkan pihaknya sudah menempatkan sekitar 90 orang Relawan Tangguh Bencana (Retana) di sepanjang pesisir pantai selatan untuk melakukan pengawasan, pelaporan dan tindakan cepat dengan mengevakuasi warga ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana alam tsunami.

Potensi bencana tsunami diprediksi apabila gempa bumi berkekuatan 8,7 magnitudo terjadi di laut selatan Cianjur, dengan dampak luas dapat merusak seluruh pantai dan perkampungan warga, namun sejak jauh hari pihaknya sudah melakukan berbagai upaya.

Baca Juga :

BMKG Imbau Warga NTB Waspada Kekeringan Meteorologis

"Termasuk memberikan pelatihan dan kesiap siaga-an pada warga di sepanjang pesisir selatan terkait antisipasi dan penanganan cepat ketika terjadi bencana termasuk melakukan evakuasi melalui jalur yang sudah dipasang di setiap kecamatan," katanya.

Sejak beberapa tahun terakhir, tambah dia, pemerintah daerah melalui BPBD Cianjur, telah memasang rambu atau jalur evakuasi di sejumlah titik terutama sepanjang bibir pantai selatan yang membentang di tiga kecamatan.

Bahkan simulasi bencana alam tsunami di ketiga wilayah tersebut kerap dilakukan sebagai upaya antisipasi dan bentuk kesiapan warga menghindari bencana alam, meski pihaknya berharap bencana alam termasuk tsunami tidak pernah terjadi. Ant/S-2


Redaktur : Sriyono

Penulis : Antara

Sentimen: netral (96.2%)