Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: kekerasan seksual
Tokoh Terkait
KPAI: Indonesia Darurat Kekerasan Seksual
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut, Indonesia masih dalam keadaan darurat kekerasan seksual di dunia pendidikan.
Komisioner KPAI, Dian Sasmita bahkan menyebut darurat kekerasan seksual di dunia pendidikan ini telah berlangsung selama bertahun-tahun dan belum bisa lepas status kedaruratannya hingga saat ini.
"Sejak kapan? Sejak beberapa tahun yang lalu, dan sekarang statusnya darurat masih," ujar Dian saat ditemui di Kantor KPAI, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2024).
Baca juga: KPAI Minta Hapus Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi untuk Remaja
KPAI turut mengkritisi upaya pemerintah yang dinilai minim untuk mengubah status kedaruratan kekerasan seksual ini.
Salah satu contohnya adalah keberadaan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA) yang dinilai masih kurang.
Di Indonesia, UPT DPPA baru terdapat di 331 kabupaten/kota, masih ada lebih dari 200 kabupaten/kota yang belum memiliki UPT ini.
"Itu artinya ketika anak mengalami kekerasan seksual, mereka belum mendapatkan hak-haknya secara penuh untuk pemulihan, pendampingan, dan lain-lain," ucap dia.
Belum lagi terkait dengan upaya pencegahan yang masih menjadi pekerjaan rumah dunia pendidikan di Indonesia.
Dia berharap, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kementerian Agama (Kemenag) mampu memastikan pendidikan yang mereka kelola bebas dari kekerasan seksual.
"Kami menghargai upaya-upaya yang sudah pemerintah lakukan, tapi memang kami juga memberikan beberapa masukan supaya terjadi peningkatan layanan," kata dia.
Baca juga: Cak Imin: Pendidikan Kita Masuk Darurat Kekerasan Seksual di Mana-mana
Darurat kekerasan seksual di dunia pendidkan ini juga sempat menjadi sorotan Wakil Ketua DPR-RI, Muhaimin Iskandar.
Dia menyebut Indonesia darurat kekerasan seksual di dunia pendidikan karena ada belasan kasus kekerasan yang terjadi setiap harinya.
"Saya sampaikan di sini bahwa lembaga pendidikan kita sedang memasuki darurat kekerasan seksual dimana-mana," ucap Cak Imin, Minggu (18/8/2024).
Menurut dia, lembaga pendidikan saat ini tidak mengajarkan siswanya berpikir kritis sehingga mudah ditakut-takuti.
Akibatnya, banyak siswa yang bungkam ketika diancam setelah mendapat kekerasan seksual.
"Ini karena apa? karena tidak menghargai kemanusiaan dan karena tingkat pemahaman pendidikan anak-anak kita, siswa-siswa kita sangat rendah," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Sentimen: negatif (94.1%)