Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Tokoh Terkait
Cak Imin Ungkap Alasan PKB Gabung KIM Plus di Pilgub DKI Jakarta
Tagar.id Jenis Media: Nasional
TAGAR.id, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memastikan akan menjadi bagian di dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, PKB punya kedekatan dengan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. Sudah banyak, kata ia, kesepakatan dengan Prabowo, untuk memastikan PKB ambil bagian dalam pemerintahan 2024-2029.
Meurut Muhaimin, meskipun ia adalah rival politik Prabowo dalam kontestasi Pilpres 2024 lalu, namun hal tersebut, tak menghambat keduanya untuk bekerjasama di dalam pemerintahan mendatang.
“PKB punya kewajiban moral menyukseskan Pak Prabowo. Dan menjadi bagian dari koalisi Pak Prabowo,” kata Muhaimin di Jakarta, Minggu, 18 Agustus 2024.
“PKB, sudah melakukan banyak pembicaraan intensif, sejak keputusan MK, dan KPU hasil pilpres. Dan Pak Prabowo juga pernah datang ke kantor PKB. Dan kita bersepakat akan memantapkan perjalanan koalisi di pemerintahan Pak Prabowo yang akan datang.”
Kesepakatan bergabung dengan pemerintahan Prabowo mendatang, pun kata Muhaimin sudah disepakati melalui musyawarah kerja nasional (mukernas) PKB 2024 lalu.
Dari mukernas tersebut, PKB akan membantu program-program pemerintahan Prabowo mendatang. Termasuk menjadi salah-satu faksi politik di pemerintahan mendatang, yang akan menargetkan keberhasilan program-progam Prabowo selama menjadi presiden.
Termasuk kata Muhaimin dalam memastikan realisasi program makanan bergizi gratis yang diusung Prabowo selama kampanye lalu.
“Karena PKB sudah memantapkan diri berkoalisi dengan Gerindra, dan Pak Prabowo, tentu secara moral, kita akan mendukung semua program-program Pak Prabowo. Termasuk program makan siang gratis, yang tentunya kita akan membantu agar program ini disiapkan dengan sebaik-baiknya,” ujar Muhaimin.
PKB, sebetulnya mitra koalisi Partai Gerindra sejak 2022. Kedua partai tersebut mengikat kontrak politik untuk Pilpres 2024 dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Koalisi tersebut, sepakat menentukan capres dan cawapres dalam Pilpres 2024.
Namun pada 2023, kaolisi tersebut retak setelah sejumlah partai-partai lain turut bergabung. KKIR bubar, setelah Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN) mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai capres, dan membentuk Koalisi Indonesia Maju (KIM). Pada akhirnya, KIM menjadi koalisi besar pencapresan Prabowo.
KIM menyorongkan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming sebaga cawapres dari KIM untuk Prabowo. Keputusan tersebut benar-benar membuat PKB, putar haluan, lalu bergabung bersama Koalisi Perubahan yang diinisiasi oleh Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.
Koalisi Perubahan mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres. Masuknya PKB ke Koalisi Perubahan, pun membuat kelompok tersebut retak. Karena Nasdem, dan PKS setuju menyorongkan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres untuk Anies Baswedan.
Keputusan tersebut, berujung pada dinamika di internal Koalisi Perubahan yang membuat Partai Demokrat hengkang, lalu melompat ke KIM. Di Pilpres 2024, pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran akhirnya menang atas pasangan capres-cawapres Anies-Muhaimin, dan juga poros ketiga pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang disokong koalisi PDI Perjuangan, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kekalahan Anies-Muhaimin dalam pilpres lalu itu, pun berujung pada bubarnya Koalisi Perubahan.
Koalisi Perubahan dalam Pilpres 2024 itu, sempat dipaksakan untuk bertahan. PKS dan Nasdem kembali mengusung Anies, namun untuk kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2024 yang akan digelar November 2024 mendatang.
Akan tetapi, dua partai utama pendukung Anies itu, pun belakangan menarik dukungan kepada Anies, dan memilih untuk melompat ke KIM. PKS dan Nasdem tersebut bergabung KIM Plus di pemerintahan nasional mendatang. KIM Plus juga setuju untuk berkoalisi dalam mengusung calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) dari Partai Golkar Ridwan Kamil dan Suswono dari PKS untuk Pilkada DKI Jakarta.
Pada Ahad (18/8/2024), Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB Hasanudin Wahid, pun memastikan partainya resmi mengikat koalisi dengan Partai Gerindra dalam mengusung Ridwan Kamil sebagai cagub untuk Pilkada DKI Jakarta.
“PKB sudah final, bahwa PKB untuk Pilkada DKI (Jakarta) ini, bersama-sama Partai Gerindra,” begitu kata Hasanudin.
“Kita (PKB) hanya memastikan, bahwa PKB bersama-sama dengan Gerindra. Karena itu, apapun pernyataan dari partai-partai lain terkait kemana sikap PKB (dalam Pilkada DKI Jakarta), sudah jelas, dan sudah final, PKB bersama Gerindra di Pilkada Jakarta,” ujar Hasanudin. []
Sentimen: positif (100%)