Megawati: Proklamasi 17 Agustus 1945 Tekankan Kedaulatan dan Keadilan
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menekankan bahwa Proklamasi Indonesia pada 17 Agustus 1945 menyampaikan sejumlah pesan penting yang harus diresapi oleh seluruh anak bangsa.
Pernyataan tersebut disampaikan Megawati, yang juga merupakan Presiden Kelima RI, saat menjadi inspektur upacara di Masjid At-Taufiq, Sekolah Partai, Jakarta, Sabtu.
Megawati menyatakan bahwa Proklamasi adalah simbol bahwa Indonesia telah menjadi negara berdaulat, bertujuan untuk mewujudkan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Proklamator RI, Soekarno.
"Proklamasi mengandung pesan perjuangan yang sangat penting. Pertama, dengan kemerdekaan kita hadir sebagai bangsa berdaulat untuk menentukan nasib bangsa dan nasib tanah air di tangan kita sendiri," ujar Megawati dalam pidatonya.
"Oleh sebab itu, Bung Karno mengatakan ‘hanya bangsa yang berani meletakkan nasib bangsa dan tanah air di tangan kita sendiri, akan berdiri dengan kuatnya’," lanjutnya.
Megawati juga menekankan bahwa pesan penting dari Proklamasi kemerdekaan adalah kemampuan negara untuk menggelorakan jiwa merdeka.
"Sekali lagi, kepada rakyat jiwa merdeka lahir dan batin. Suatu jiwa kebangsaan yang menyatu dengan Tanah Air Indonesia, jiwa merdeka inilah yang menjadikan rakyat Indonesia tidak mengenal rasa takut ketika berhadapan dengan bala tentara Belanda yang berniat menjajah kembali Indonesia. Jiwa merdeka inilah yang menjadikan rakyat berani melawan berbagai bentuk penindasan, baik penindasan politik, ekonomi, maupun penindasan dengan menggunakan hukum sebagai alat kekuasaan," kata Megawati.
Lebih lanjut, Megawati menyatakan bahwa Proklamasi mengandung pesan bahwa negara harus memiliki komitmen untuk melindungi seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali, termasuk berperan aktif di kancah internasional.
"Proklamasi melahirkan komitmen untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut aktif dalam menjaga ketertiban dunia," tegasnya.
Megawati juga menambahkan bahwa pesan moral politik yang paling penting dari kemerdekaan adalah saat Bung Karno menggali seluruh falsafah bangsa hingga melahirkan Pancasila pada 1 Juni 1945.
"Pancasila ini berangkat dari falsafah pembebasan terhadap petani, nelayan, buruh, dan seluruh rakyat miskin yang hidupnya menderita akibat kapitalisme, kolonialisme, dan imperialisme. Oleh karena itu, Pancasila melekat dengan narasi keberpihakan dalam memperjuangkan kemanusiaan dan keadilan," jelas Megawati.
"Pancasila mengandung substansi paling mendasar terhadap perjuangan emansipasi agar setiap warga negara setara dan memiliki kedudukan dan tanggung jawab yang sama di mata hukum, tidak ada perbedaan," pungkasnya.
Sentimen: positif (92.8%)