“NKRI ini adalah harga mati, di usianya yang ke 79 ini mari kita tetap menjaga persatuan dan kesatuan agar kerukunan dan kedamaian tetap terjaga,” katanya di Kupang, Sabtu.

Menurut dia, dengan Tema HUT ke 79 RI kali ini Nusantara Baru Indonesia Maju tentunya semua masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di NTT berharap agar ada suasana baru dalam rangka pembangunan yang sangat baik ke depannya.

Saat ini menurutnya, pembangunan di Indonesia terlihat sudah mulai merata, hal ini terbukti dengan adanya pembangunan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur dan adanya pembangunan di daerah itu.

Selain itu juga adanya pembangunan di NTT selama 10 tahun terakhir ini membuktikan bahwa perhatian pemerintah kali ini tidak hanya di wilayah Indonesia bagian barat saja, tetapi juga sudah menjamur ke Indonesia bagian timur dan tengah.

"Tentunya saya berharap agar semua yang direncanakan bisa berjalan dengan lancar," tambah dia.

Karena itu apa yang sudah dilakukan pemerintah ini harus dijaga dan dirawat bersama, agar tidak dihancurkan begitu saja, akibat adanya perbedaan pendapat yang berujung pada konflik.

“Di momen hari kemerdekaan ini, saya ingin juga menyampaikan agar dalam semangat kemerdekaan kita turut mendukung pembangunan yang merata di seluruh wilayah Indonesia,” ujar dia,

Apalagi ujar dia,  saat ini juga akan ada Pilkada serentak 2024, di NTT akan dilaksanakan Pilkada di 22 Kabupaten Kota serta Pilgub NTT, tentunya hiruk pikuk Pilkada akan ada, seperti perbedaan pilihan dan perbedaan lainnya.

“Mari kita jaga agar suasana di NTT dan daerah lain tetap kondusif, perbedaan politik adalah hal wajar, namun hendaknya perbedaan itu menjadi hal yang dihargai agar tetap damai sehingga tidak muncul konflik sesaat akibat perbedaan politik,” ujar dia.
. Paus Fransiskus tetapkan Hironimus Pakaenoni jadi Uskup Agung Kupang
. Dubes Vatikan menahbiskan Uskup Agung Metropolitan Kupang
. Gubernur NTT berharap Uskup Agung Kupang perkokoh semangat kerukunan
. Uskup Agung Kupang ajak umat Katolik doakan kerukunan umat beragama RI
 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024