Sentimen
Negatif (61%)
16 Agu 2024 : 17.23
Partai Terkait

Semakin Memanas, Konflik PKB dengan PBNU, Cak Imin: Anda Kurang Ajar, Saya Hajar!

16 Agu 2024 : 17.23 Views 3

TVOneNews.com TVOneNews.com Jenis Media: News

Semakin Memanas, Konflik PKB dengan PBNU, Cak Imin: Anda Kurang Ajar, Saya Hajar!

Jakarta, tvOnenews.com - Konflik PKB dengan PBNU bukan semakin reda melainkan semakin memanas. 

Pasalnya, baru-baru ini Ketum PKB, Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin berikan pesan yang cukup tegas dan terukur.

Bahkan, Cak Imin tak menampik bila dirinya cukup segan kepada para anggota PBNU. 

Namun, kata Cak Imin, sikap segan itu hanya berlaku jika PBNU juga bersikap sopan kepada kader PKB.

Selain itu, Cak Imin akui, dirinya bakal segan kepada PBNU jika mereka sopan. Dia lantas menyebut, ada baiknya jika PKB dan PBNU duduk bareng dan minum kopi bersama dengan niat yang baik.

“Loh, lebik baik kalau ngajak ngopi baik. Namun, ya niatnya yang sopan. Anda sopan, saya segan. Anda kurang ajar, saya hajar,” beber Cak Imin di Ponpes Daarul Rahman, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2024).

Kemudian, saat ditanya apakah PKB dan PBNU akan kembali islah, Cak Imin mengatakan tidak ada urusannya, karena keduanya memiliki urusannya masing-masing. Adapun PBNU berada di bawah ranah UU Ormas, sedangkan PKB melaksanakan UU Partai Politik.

“Enggak ada islah, wong enggak ada urusannya. Apa urusannya PBNU? Urusan sendiri, kita sendiri. Apanya yang diislahkan?” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi pertanyakan konflik antara PKB dan PBNU. 

Hal itu ditanya Presiden Jokowi kepada Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, saat di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis (16/8/2024).

"Tadi disinggung sedikit, berliau bertanya, ini ada apa? kami jelaskan semuanya, beliau (Presiden Jokowi) bisa memahami dan menerima dengan baik," beber Gus Yahyah.

Namun, Gus Yahya menyebutkan bahwa urusan polemik tersebut biar menjadi urusan internal PBNU.

"Tak ada usulan (dari Presiden Jokowi)," pungkas Gus Yahya. (aag)

Sentimen: negatif (61.5%)